Broker Diduga Pemicu Harga Sukhoi Melambung
Senin, 26 Maret 2012 – 19:48 WIB
"Faktanya, Kemhan membeli Sukhoi melalui pihak ketiga, yakni PT Trimarga Rekatama, hingga harganya menjadi lebih mahal dibanding harga yang dibeli langsung oleh negara bersangkutan.
Baca Juga:
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani juga mengatakan hal yang sama. Menurut dia, keterlibatan pihak ketiga, yakni PT Trimarga Rekatama, membuat harga Sukhoi per unit melambung dari 55 juta dolar AS pada 2010 menjadi 83 juta dolar AS pada 2011.
"Dari skema pembiayaan dengan kredit ekspor, agen mendapatkan fee 15-20 persen dari harga barang. Sehingga berpotensi kerugian negara lebih dari 1 triliun rupiah," ujar Ahmad Muzani.
Menyikapi dugaan mark up tersebut, Sekjen Departemen Pertahanan (Dephan) Marsekal Madya (Purn) Suprihadi dalam raker dengan Komisi I DPR membantah terjadi mark up dalam pembelian Sukhoi itu.
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PAN Muhammad Najib menduga telah terjadi mark up pembelian pesawat Sukhoi SU-30MK2 dari Rusia. dia menduga,
BERITA TERKAIT
- Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
- Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar, Yayan: Hadiahnya Luar Biasa, ya
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Pak Gubernur Ini Menjadi Salah Satu yang Diamankan KPK, Kasusnya Diduga Pungutan Pilkada
- Warga Diimbau Waspada, Gunung Lewotobi Kembali Erupsi
- Ketum Ajak Alumni Pesantren Persis Gaungkan Kolaborasi dan Silaturahmi