BRTI Ajak Perangi Premanisme Telekomunikasi
Senin, 30 April 2012 – 21:01 WIB
JAKARTA - Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Nonot Harsono memberi respon positif atas penangkapan terhadap Ketua LSM Konsumen Telekomunikasi Indonesai (KTI) Denny AK oleh polisi. Nonot mengatakan penangkapan tersebut semestinya dijadikan momentum untuk memerangi premanisme telekomunikasi.
“Saatnya memerangi preman telekomunikasi, karena ini adalah sektor yang vital bagi perekonomian indonesia. Investasi 10 persen di industri telekomunikasi akan menaikkan GNP sebesar 1,38 sampai dua persen. Ini juga menciptakan multiplier effect yang positif bagi perekonomian nasional,” kata Nonot Harsono Anggota BRTI dalam keterangan persnya, Senin (30/4).
Ditambahkannya, sektor telekomunikasi saat ini banyak menjadi incaran orang, karena dianggap penuh uang. Dalam kasus Denny tersebut, Nonot malah mengaku tak terkejut.
“Dari kasus Denny, terlihat jelas kalau dia memerankan dua wewenang yang keduanya disalahgunakan. Secara organisasi, Denny memakai baju mewakili konsumen. Sedangkan secara profesi, Denny memakai baju penegak hukum (pengacara). Nah, masalahnya kedua baju ini disalahgunakan oleh Denny. Jika Denny terbukti benar-benar menyalahgunakan kedua baju ini maka hukuman berat siap menantinya," tuturnya.
JAKARTA - Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Nonot Harsono memberi respon positif atas penangkapan terhadap Ketua LSM Konsumen
BERITA TERKAIT
- DPP KNPI: Pemuda Mitra Strategis Pemerintah untuk Mewujudkan Swasembada Energi dan Pemanfaatan EBT
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH
- Pj Gubernur PBD Ingatkan ASN Agar Tidak Bermental Seperti Bos yang Minta Dilayani
- Sampaikan Orasi Ilmiah di Untirta, Mendes PDT Minta Sarjana Balik ke Desa
- Prabowo Tegaskan Indonesia Mendukung Perdagangan Terbuka dan Adil
- Mentras Iftitah Bersilaturahmi ke Eks Mentrans AM Hendropriyono