BSE Masih Belum Efektif
Kamis, 08 Juli 2010 – 13:40 WIB

BSE Masih Belum Efektif
JAKARTA - Penggunaan buku sekolah elektronik (BSE) masih menjadi perdebatan. Bahkan Kementerian Pendidikan Nasional (kemendiknas) sendiri belum melakukan evaluasi BES setelah dua tahun program tersebut dimanfaatkan oleh siswa untuk mengunduh buku pelajaran secara online. Hanya saja, lanjut Fasli, dengan BSE masyarakat bisa mengunduh buku sekolah apapun yang dibutuhkan siswa. Bahkan, pihaknya tidak melarang BSE itu digandakan dan diperdagangkan dengan ketentuan tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Kemendiknas. Di samping itu, Fasli mengungkapkan, banyak juga buku yang tidak dirawat dengan baik oleh sekolah. "Buku-buku itu sebenarnya perlu ada pengawasan," katanya.
"Buku lawas sebenarnya masih bisa digunakan jika benar cara pengelolaannya," ujar Wakil Mendiknas, Fasli Jalal dalam diskusi Revitalisasi konten lokal dalam bahan bacaan anak di Istora Senayan Jakarta.
Baca Juga:
Fasli mengakui, Kemendiknas memang belum melakukan evaluasi terhadap lebih dari 200 BSE yang telah dibeli hak ciptanya sejak 2008. Buku itu akan berlaku hingga 15 tahun mendatang. Belum lima tahun berlangsung sudah banyak permasalahan terhadap BSE sendiri. "Ini sedang tahap evaluasi, kami belum tahu kendala dan solusinya di lapangan," paparnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Penggunaan buku sekolah elektronik (BSE) masih menjadi perdebatan. Bahkan Kementerian Pendidikan Nasional (kemendiknas) sendiri belum melakukan
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral