BSI Cetak Laba Bersih Rp 7,01 Triliun di 2024, Tumbuh 22,83% Secara Tahunan

"Sebanyak 98,03% transaksi nasabah BSI sudah dilakukan melalui saluran digital, termasuk mobile banking, ATM, dan QRIS," ucapnya.
Inovasi lainnya termasuk pengembangan bisnis berbasis emas, tabungan haji, dan bancassurance. Bisnis emas BSI tumbuh signifikan sebesar 78,18% yoy menjadi Rp12,82 triliun, didorong oleh produk cicil emas yang melesat 177,42% yoy.
Sementara itu, tabungan haji BSI mencapai 5,6 juta nasabah dengan saldo Rp 14,5 triliun pada akhir 2024.
BSI juga berhasil meningkatkan kualitas pembiayaan, dengan rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross turun menjadi 1,90%. Cost of credit (CoC) juga membaik menjadi 0,83%.
Selain itu, BSI mencatat return on equity (ROE) sebesar 17,77% dan return on asset (ROA) sebesar 2,49%, menunjukkan kinerja keuangan yang solid.
BSI juga turut berkontribusi dalam mendukung ekonomi hijau dengan menyalurkan pembiayaan berkelanjutan senilai Rp 66,50 triliun, naik dari Rp 57,7 triliun pada 2023.
Portofolio pembiayaan berkelanjutan ini mencakup pembiayaan sosial sebesar Rp 52,40 triliun dan green financing sebesar Rp 14,10 triliun. BSI juga menerbitkan sustainability sukuk tahap I senilai Rp3 triliun.
Komitmen BSI terhadap lingkungan juga tercermin dari operasional perusahaan yang ramah lingkungan, seperti penggunaan kendaraan operasional ramah lingkungan, pembangunan gedung hemat energi, dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
BSI mencetak laba bersih Rp 7,01 triliun di 2024, tumbuh 22,83% secara tahunan..
- RUPST bank bjb Sepakat Tebar Dividen 65,50 Persen dari Laba Bersih 2024
- Investasi Emas Diburu, Transaksi Logam Mulia di BSI Bebas Antrean
- BSI Perkuat Inklusi Keuangan Syariah Pelaku UMKM
- LPKR Mencatat Laba Bersih Rp18,7 Triliun, Ini Dua Penopang Utamanya
- CBD PIK2 Buyback Saham Rp 1 Triliun, Laba Melejit Hampir 60%
- BSI Raih Tiga Penghargaan Bergengsi di Bulan Ramadan