BSKDN Ungkap Isu-Isu Strategis dalam Evaluasi Pilkada 2024

BSKDN Ungkap Isu-Isu Strategis dalam Evaluasi Pilkada 2024
BKSDN menggelar rapat evaluasi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, di Aula BSKDN pada Rabu, (22/1). Foto: dok BKSDN Kemendagri

Selain itu, biaya politik tinggi juga menjadi perhatian utama dalam evaluasi tersebut. Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyoroti kurangnya transparansi dalam pembiayaan kampanye.

Politik biaya tinggi sering kali terjadi di ruang yang tak dapat diketahui, tanpa adanya laporan dana kampanye yang jelas. Ini menjadi tantangan besar untuk menciptakan demokrasi yang lebih sehat dan transparan.

"Tetapi problemnya politik biaya tinggi itu di ruang gelap, kalau kita baca ruang-ruang terangnya laporan dana kampanyenya tidak ada itu politik biaya tinggi. Tidak ada instrumen kuantitatif formal resmi yang bisa menunjukkan itu (politik biaya tinggi)," jelasnya.

Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Djohermansyah Djohan menambahkan pilkada yang ideal harus berlandaskan pada filosofi Pancasila dan UUD 1945, menghormati kekhususan daerah, serta menjamin integritas elektoral.

Menurutnya, pilkada juga harus dilakukan secara kompetitif, aman, dan nyaman. Sebab, kata dia, pilkada yang efisien dan demokratis adalah kunci untuk melahirkan pemimpin daerah yang kuat dan bersih.

"Pemilihan pemimpin harus dilakukan secara free dan fair, secara bebas, jujur, adil. Lalu juga harus aman dan nyaman. Tidak boleh kemudian pemilihan itu menimbulkan korban. Itu harus dihindari," ujarnya.

Di lain pihak, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menyoroti fenomena "pokoknya menang" yang menciptakan iklim politik yang tidak sehat.

Ia juga menyinggung anomali seperti pilkada melawan "kotak kosong" sebagai salah satu indikasi sistem yang tidak ideal.

BKSDN menggelar rapat evaluasi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, di Aula BSKDN pada Rabu, (22/1).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News