BSN Minta Sektor Migas Tingkatkan SNI
Senin, 23 November 2009 – 15:32 WIB
JAKARTA - Guna memberikan pengawasan operasi, khususnya untuk industri minyak dan gas bumi (migas), terkait bahaya bagi keselamatan yang meliputi keselamatan pekerja, peralatan dan instalansi, masyarakat, serta lingkungan sekitar, Badan Standarisasi Nasional (BSN) terus berupaya mensosialisasikan manfaat akan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini juga disebutkan bakal memberikan dampak yang baik untuk hasil produksi. "Memang menerapkan pengunaan SNI ini harus ada sosialisasi, implementasi dan pengawasan. Kalau ketiga ini sudah terpenuhi, maka sudah barang tentu penerapan SNI bisa berjalan dengan baik," katanya.
"Memang selama ini sudah sekitar 100 perusahaan yang menggunakan SNI. Tapi apakah konsep kesepakatan yang ada ini sudah sesuai standar yang dibutuhkan saat ini? Kalau masih belum sesuai, makanya perlu penambahan atau di-review lagi,” kata Deputi Penelitian dan Pekerjaan Standarisasi BSN, Ir Nur Asiah, saat menghadiri Forum Konsensus ke-14 Rancangan SNI Sub-Bidang Migas, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (23/11).
Baca Juga:
Untuk saat ini, menurut Nur, sudah ada usulan 12 konsep baru, yang harus dikaji dan disepakati lagi dalam bidang migas ini. Nur mengatakan, diharapkan agar pemerintah dalam hal ini Departemen Migas, ahlinya dari (lembaga) riset, serta penggunanya yakni customer dan perusahaan-perusahaan, bisa menjalankan dan mematuhi regulasi serta penggunaan SNI tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA - Guna memberikan pengawasan operasi, khususnya untuk industri minyak dan gas bumi (migas), terkait bahaya bagi keselamatan yang meliputi
BERITA TERKAIT
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta
- Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
- Bank Mandiri Promosikan Sektor IT ke Investor Hong Kong
- Kemendes PDT akan Jalankan 12 Rencana Aksi, Salah Satunya Swasembada Pangan
- Ini Upaya Bea Cukai Memperbaiki Pelayanan dan Pengawasan Sepanjang 2020-2024
- InterSystems jadi Solusi Data Terintegrasi & GenAI untuk Institusi Kesehatan Indonesia