BST untuk Rakyat Miskin Dicabut, Pemerintah Malah Menyubsidi Orang Kaya
jpnn.com, JAKARTA - Langkah pemerintah memperluas diskon pajak pembelian mobil baru sampai 2.500 cc dinilai tidak tepat.
Kebijakan tersebut dianggap ironis, mengingat subsidi atau bantuan terhadap masyarakat miskin justru dicabut.
"Ini timing-nya yang sangat tidak pas," kata mantan stafsus Menteri BUMN, M. Said Didu, di kanal YouTube Forum News Network (FNN), Minggu (4/4).
Dia mengatakan, baru saja Menteri Sosial menyatakan tidak ada lagi Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada masyarakat terhitung 1 April lalu.
Sebelumnya, subsidi listrik juga tidak diperpanjang, kemudian bantuan kematian Covid-19 juga dihentikan.
Beberapa daerah juga mengalami kekurangan dana, yang dalam waktu bersamaan utang makin meningkat.
Namun, pemerintah malah mengambil kebijakan untuk mengurangi pendapatan dengan memberikan subsidi kepada orang kaya.
"Diskon itu kan subsidi. Jadi orang kaya disubsidi, untuk orang miskin dicabut," ujar Said Didu
Said Didu menilai diskon pajak mobil baru sangat tidak tepat bersamaan pemerintah mencabut subsidi atau bantuan sosial tunai (BST) bagi rakyat miskin
- Muannas Bantah Sejumlah Tuduhan Said Didu Soal Masalah di PSN PIK 2
- Sebut Ada Calon Wamen Selundupan Datang ke Hambalang, Said Didu Singgung Jokowi
- JRMK Gaungkan Golput, Ridwan Kamil: Kami Akan Mencintai Warga Miskin
- Kontrak Politik dengan Rakyat Miskin Diteken, Jubir AMIN: Anies Berpihak pada Kelompok Rentan
- Tim AMIN Sudah Memprediksi Perolehan Suara Bakal Bersaing dengan Prabowo
- Elektabilitas Anies-Muhaimin Mendekati Prabowo-Gibran, Jubir AMIN: Sesuai Prediksi