BTN Incar Pertumbuhan Kredit 24 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) sudah mengumumkan kebijakan pelonggaran likuiditas melalui giro wajib minimum (GWM) dan financing to funding ratio (FFR).
Relaksasi tersebut bakal mampu menyuntikkan tambahan likuiditas bank Rp 20 triliun.
Namun, perbankan belum memiliki rencana mengubah rencana bisnis bank (RBB) terkait penyaluran kredit
Perbankan masih menunggu aturan teknis dan sosialisasi mengenai aturan tersebut.
Bank pun belum merencanakan peningkatan pertumbuhan kredit yang signifikan kendati BI telah melonggarkan kebijakan moneternya.
”Berdasarkan asumsi yang kami lakukan, tidak ada perubahan signifikan terhadap RBB,” ujar Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Iman Nugroho Soeko akhir pekan kemarin.
BTN menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 24 persen.
Tahun lalu, hingga kuartal ketiga, capaian pertumbuhan kredit BTN sebesar 19,95 persen.
Bank Indonesia (BI) sudah mengumumkan kebijakan pelonggaran likuiditas melalui giro wajib minimum (GWM) dan financing to funding ratio (FFR).
- BTN Raih Sertifikasi Green Building dengan Predikat Tertinggi
- Tingkatkan Dana Murah, BTN Gandeng UPN Veteran Yogyakarta
- BTN Luncurkan Debit Card BTN Prospera
- Genjot Dana Murah, BTN Optimistis Pertumbuhan DPK di Atas Industri
- BTN Raih 2 Penghargaan di Ajang Global Retail Banking Innovation Awards 2024
- Bersama 3 Menteri, Dirut BTN Bahas Solusi Pencapaian Program 3 Juta Rumah