BTN Minta HPU Evaluasi Tim Pelatih Timnas U-19

jpnn.com - JAKARTA - Hasil buruk yang diterima Timnas Indonesia U-19 di Hassanal Bolkiah Trophy 2014 mengundang reaksi Badan Tim Nasional (BTN). Ketua BTN, La Nyalla Mattalitti meminta tim High Performance Unit (HPU) BTN segera melakukan evaluasi teknis terhadap perkembangan Tim Nasional U-19.
"Silakan lakukan evaluasi menyeluruh dan obyektif. Apapun rekomendasinya akan saya ikuti dan jalankan," tegas La Nyalla ketika diminta pendapatnya terhadap perjalanan Timnas U-19 di event dua tahunan di Brunei Darussalam itu, Rabu (13/8).
Tim HPU yang dimiliki BTN berisikan orang-orang teknik di sepakbola. Tim HPU bertugas melakukan konsultasi teknis dengan tim pelatih. Apapun bentuk rekomendasi nantinya, diserahkan ke HPU.
"Saya serahkan sepenuhnya ke ahlinya. Semua terserah HPU. Saya ikuti. Ini penting mumpung kita masih ada waktu menuju Oktober nanti di U-19 AFC Championship. Harus dilakukan langkah-langkah yang perlu," ungkap Nyalla.
Seperti diketahui, Timnas U-19 mendapat serangkaian hasil buruk di HBT. Dari tiga pertandingan yang dilakoni, Timnas U-19 hanya mendapat 1 poin, hasil sekali seri dan dua kali kalah. Evan Dimas Dkk hanya mencetak 2 gol dan kemasukan 6 gol. (abu/jpnn)
JAKARTA - Hasil buruk yang diterima Timnas Indonesia U-19 di Hassanal Bolkiah Trophy 2014 mengundang reaksi Badan Tim Nasional (BTN). Ketua BTN,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mengenal Jordi Cruyff, Sosok Technical Advisor Timnas Indonesia
- Pelita Jaya Kirim Anto Boyratan ke Australia, Sejarah Bagi Basket Indonesia
- Spasojevic Ingin Persembahkan Trofi Juara Liga 2 untuk Bhayangkara Presisi FC
- Kerry Adrianto Diterpa Skandal Korupsi, Kondisi Keuangan Hangtuah Jakarta Terganggu?
- Hangtuah Jakarta Diterpa Isu Tidak Sedap, Kerry Adrianto Jadi Tersangka Korupsi
- Merugi 5 Tahun Berturut-turut, Manchester United akan Pecat 150-200 Pegawai