Bu Guru Honorer Puluhan Tahun di Pedalaman, Gaji Rp 250 Ribu
Untunglah, sejak satu tahun terakhir jalan menuju sekolah sudah dilakukan pengerasan oleh pemerintah daerah.
Kini sebagai tenaga honor daerah, Ehen sudah menerima gaji Rp1,1 juta sejak tahun 2015. Jumlah itu masih jauh dari cukup. Karena itu, Ehen juga bekerja sampingan sebagai penyadap karet.
“Jadi sebelum pergi ke sekolah, menyempatkan diri ke kebun dulu buat menyadap karet jam empat subuh,” ujarnya.
Ehen yang mengajar pelajaran Olahraga merangkap guru kelas ini memang hanya mengantongi ijazah SMA, tetapi ia berharap ada kebijakan khusus dari pemerintah untuk memperhatikan keberlangsungan pendidikan di pedalaman.
Rekan Ehen, Ressa bahkan hanya menerima tak lebih dari Rp500 ribu per bulan. “Pernah menerima gaji dari Rp50 ribu saat tahun-tahun pertama ngajar. Mulai ngajar di sini tahin 2005. Tapi karena kita ikhlas mendidik itu tidak jadi masalah. Sekarang sudah ada tambahan tunjangan dari pemerintah daerah sekitar Rp500 ribu per bulan,” ucapnya.
Namun Ressa sedikit lebih beruntung, karena usianya masih 34 tahun. Kesempatan sarjana pendidikan ini untuk menjadi PNS bisa ia dapatkan melalui tes di jalur umum.
SD Terpencil Aniyungan saat ini memiliki delapan orang guru. Lima guru sudah berstatus PNS, sisanya masih honor yang rata-rata sudah mengabdi sejak tahun 2005 ke bawah.
Muridnya tergolong sedikit yaitu 14 orang. Bahkan ada dua kelas yang hanya diisi satu orang murid. Namun setiap tahunnya selalu ada murid baru yang diterima sekolah.
Sabah Noor merupakan guru honorer yang sudah puluhan tahun mengajar di daerah pedalaman Kalsel.
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Tangis Guru Honorer Supriyani Pecah Setelah Divonis Bebas
- Tok, Majelis Hakim Vonis Bebas Honorer Supriyani