Bu Guru Nakal Kirim Fotonya dalam Pose Nirbusana ke Bocah Belia
![Bu Guru Nakal Kirim Fotonya dalam Pose Nirbusana ke Bocah Belia](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2021/10/18/jennifer-arnold-guru-di-oklahoma-as-yang-disangka-melecehkan-5wva.jpg)
jpnn.com, TULSA - Jajaran Kepolisian Wilayah Wagoner di Oklahoma, Amerika Serikat (AS), menangkap seorang guru bernama Jennifer Arnold yang diduga melecehkan anak di bawah umur.
Polisi menyangka wanita paruh baya itu mengirimkan fotonya dalam pose tanpa busana kepada dua bocah lelaki berusia 13 dan 14 tahun.
Jennifer yang memiliki profesi mulia tersebut mengirimkan fotonya yang menggoda untuk merayu bocah. Tindakan itu merupakan perbuatan terlarang dan dianggap sebagai perilaku predatoris.
Stasiun televisi lokal di Oklahoma, KTUL, mewartakan kasus itu bermula ketika Kantor Sherrif Wilayah Wagoner menerima laporan tentang seorang dewasa mengirimkan foto tak senonoh disertai permintaan layanan berahi kepada bocah ingusan.
Kepolisian Wagoner pun menginvestigasi laporan. Penyelidikan itu mengarah pada Jennifer.
Baca juga: Bu Kathy Ketahuan Mengajari Pacar Putrinya Cara Bercinta
Menurut Kepolisian Wagoner, Jennifer mengenal korban yang masih belia melalui media sosial. Selanjutnya, bu guru nakal itu getol memanipulasi bocah-bocah ingusan dengan foto tak senonoh.
Jennifer juga meminta dua korbannya mengirim foto mereka masing-masing dalam pose tanpa busana. Namun, para korban tak menggubris permintaan itu.
Seorang guru bernama Jennifer Arnold diduga melecehkan dua anak di bawah umur dengan mengirimkan foto-fotonya dalam pose tanpa busana.
- Bos Ford Motor Sebut Donald Trump Telah Mengacaukan Industri Otomotif Amerika
- AM Hendropriyono: Waspadai Sentimen SARA Operasi Penggalangan Negara Adidaya ke Masyarakat RI
- Oknum Guru SMP Cabuli 3 Murid Sekaligus, Sontoloyo
- Korut Tegaskan Senjata Nuklir untuk Keperluan Tempur, Bukan Barang Tawar-Menawar
- PT Indesso Aroma Sukses Ekspor Perdana 12 Ton Vanilin ke AS, Ini Harapan Bea Cukai
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Serang ISIS di Somalia