Bu Khofifah Sudah Beri Peringatan, Warga Jatim Harus Waspada
jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkap ada 22 kabupaten/kota di wilayahnya yang berstatus rawan bencana hidrometeorologi.
Bu Khofifah pun meminta masyarakatnya mewaspadai ancaman bencana seperti banjir dan tanah longsor, menjelang puncak musim hujan pada November 2020 hingga Maret 2021.
"Sedikitnya, terdapat 22 kabupaten/kota yang berstatus rawan bencana hidrometeorologi," ujarnya ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Kamis (29/10).
Dari 22 daerah itu, kawasan rawan banjir umumnya didominasi oleh luapan sungai di sekitarnya, seperti Sungai Bengawan Solo yang luapannya bisa membanjiri wilayah Bojonegoro, Magetan, Madiun, Lamongan, Gresik, Ngawi, dan Tuban.
Kemudian potensi banjir akibat luapan sungai Berantas, yakni Malang Raya, Kediri, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Probolinggo, Surabaya, Bondowoso, Lumajang, Banyuwangi, dan Jember.
Sedangkan di Pasuruan, banjir berpotensi diakibatkan oleh luapan sungai Welang.
Demikian juga di Madura, beberapa daerah biasa terdampak luapan Sungai Kemuning.
Bencana hidrometeorologi yang lain adalah longsor, yakni harus diwaspadai wilayah Jombang, Ponorogo, Kediri, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Batu, dan Pacitan.
Bu Khofifah juga menginstruksikan kepada jajarannya untuk segera memitigasi secara detail dari hulu hingga hilir.
- Rumah Rusak Akibat Tanah Bergerak, 23 Warga Trenggalek Mengungsi
- Banjir dan Longsor Mengancam, Personel Polres Bantul Diperintahkan Siaga
- Bencana Hidrometeorologi Basah di Banten, 9 Warga Meninggal Dunia
- Pilkada Jatim 2024: Khofifah-Emil Unggul, Raih 12,1 Juta Suara
- Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Khofifah Mengaku Bangga
- Data Pemilu Pages Dev: Bobby Unggul di Sumut, Pramono Menang di Jakarta