Bu Ledia Mengingatkan Guru Honorer Jangan Langsung Senang

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa Amaliah mengingatkan para guru honorer jangan senang terlebih dahulu menyikapi aturan baru dibolehkannya maksimum 50 persen dari dana BOS (bantuan operasional sekolah) untuk gaji mereka.
Sebab, ujar Ledia, pembiayaan untuk gaji guru honorer itu merupakan satu dari 12 item komponen penggunaan dana BOS sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler.
"Pak Didi (Pembina Federasi Guru dan Tenaga Honorer Swasta Indonesia Didi Suprijadi) jangan senang dulu, kalau kata saya sih. Itu cuma dari satu dua belas item, kebayang kan?," kata Ledia dalam diskusi "Skema Dana BOS, Kenapa Diubah?" di Jakarta Pusat, Sabtu (15/2).
Seperti diketahui, penggunaan dana BOS sudah diatur jelas dalam Pasal 9 Permendikbud 8/2020. Misalnya, untuk membiayai penerimaan peserta didik baru, pengembangan perpustakaan, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler, kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran.
Kemudian, administrasi kegiatan sekolah, pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan, langganan daya dan jasa, pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
Berikutnya, penyediaan alat multi media pembelajaran, penyelenggaraan bursa kerja khusus, praktik kerja industri atau praktik kerja lapangan di dalam negeri, pemantauan kebekerjaan, pemagangan guru, dan lembaga sertifikasi profesi pihak pertama, penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi keahlian, sertifikasi kompetensi keahlian dan uji kompetensi kemampuan bahasa Inggris berstandar internasional dan bahasa asing lainnya bagi kelas akhir SMK atau SMALB , dan atau pembayaran honor.
Ledia menjelaskan bahwa kalau PPDB dilakukan Mei atau Juni dengan berbagai skema, tentunya harus mengeluarkan biaya. Belum lagi biaya untuk pengembangan perpustakaan.
"Yang agak berat sebenarnya justru kegiatan assesmen dan evaluasi pembelajaran. Kenapa? Karena Mas Menteri (Mendikbud Nadiem Makarim) sudah bilang 2020 terakhir (ujian nasional), dan pada 2021 akan ada asesemen," ungkap Ledia.
Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa Amaliah merespons kebijakan baru soal dibolehkannya maksimum 50 persen dana BOS untuk gaji guru honorer.
- Novi Vokalis Band Sukatani Guru Honorer Mendapat Dukungan dari Senayan
- 5 Berita Terpopuler: Hasil Pendataan Keluar, Nasib Honorer Sudah Diatur, Ada Solusi Konkret untuk yang PHK
- Terobosan, Inilah Solusi Konkret bagi Honorer yang Dirumahkan
- Hasil Pendataan Honorer Akan Dipilah Lagi, Silakan Disimak
- Kritisi Surat Edaran Pemotongan Dana BOS Madrasah, HNW: Tidak Sejalan dengan Inpres
- Guru Honorer di Bengkulu Jadi Tersangka Penganiayaan Murid SD