Bu Mega Ajak Zulkifli Hasan Gabung ke PDIP

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuat peserta seminar kebangsaan di MPR RI, Selasa (18/8) tertawa. Sebab, Presiden RI kelima itu mengajak Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan agar masuk ke PDIP.
Ceritanya begini. Megawati di seminar bertema ‘Mengkaji Sistem Ketatanegaraan Indonesia; Apakah Sudah Baik?’ itu tampil sebagai pembicara kunsi. Ternyata, banyak pemikiran-pemikiran Megawati yang cocok dengan Zulkifli yang kini memimpin MPR RI.
"Saya bilang ke Pak Zul, ayo masuk ke PDIP," ujarnya saat berpidato di hadapan pimpinan MPR, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8).
Maksud kesamaan pendangan Megawati dan Zulkifli adalah dalam hal memajukan bangsa dengan menghindarkan perbedaan. Keduanya juga sepakat mengembalikan MPR seperti sebelum amandemen UUD 1945. "Bapak (Zulkifli, red) kan setuju MPR jadi lembaga tertinggi," ucap Mega seraya tersenyum.
Zulkifli pun menangkap pernyataan Megawati sebagai sinyal politik bagi kerja sama PDIP dan PAN. Sebab, saat ini memang ada dua koalisi partai politik yang saling berseteru. Yakni Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung pemerintah, dengan Koalisi Merah Putih (KMP) yang menguasai parlemen.
"Semua tidak politik praktis. Itu kerja sama dengan PDIP," ucap Zulkifli.
Untuk itu dia berharap baik KIH maupun KMP bisa berjalan bersama-sama dalam pemerintahan. "Perbedaan di dalam maupun di luar pemerintahan jangan sampai memisahkan," pungkas Ketua MPR itu.(dna/JPG/JPNN)
JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuat peserta seminar kebangsaan di MPR RI, Selasa (18/8) tertawa. Sebab, Presiden RI kelima itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pekan Depan Ribuan Honorer Resmi jadi ASN PPPK
- Polisi Gulung Dua Pelaku Pungli yang Catut DLHK Pekanbaru
- Warga Kota Bogor Diminta Waspada Gempa Susulan
- Budi Gunawan: Pemerintah Mengutuk Aksi KKB yang Menewaskan 11 Pendulang Emas
- Tim Gabungan Evakuasi 2 Jasad Korban Pembantaian KKB di Yahukimo
- Telkom Dukung Ekosistem Pendidikan Indonesia Makin Berkualitas Lewat AI Tanya Pijar