Bu Mega Bikin Pernyataan soal Pilkada, Isinya Singgung Praktik Lancung Pengerahan Aparat Negara
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyoroti praktik lancung dalam Pilkada 2024 yang digelar pada Rabu (27/11).
Presiden Kelima RI itu menyayangkan suara rakyat yang semestinya perwujudan suara Tuhan ternyata dimanipulasi demi kekuasaan.
“Pada tahun 2004, selaku Presiden Republik Indonesia, saya menyelenggarakan pemilu secara langsung yang pertama. Dalam pemilu itu rakyat sungguh berdaulat, lalu mengapa kedaulatan rakyat itu kini dimanipulasi hanya karena kekuasaan?” ujar Megawati dalam pesan video yang dikirim ke media.
Putri Proklamator RI Bung Karno itu merasa khawatir dengan efek manipulasi suara rakyat di kemudian hari. Megawati pun mempertanyakan hak dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia yang dikalahkan oleh kekuatan tertentu melalui aparat negara.
“Demokrasi kini terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara. Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara,” ucapnya.
Megawati menjelaskan praktik yang menghalalkan segala cara di pilkada itu terlihat di Banten, Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan berbagai provinsi lainnya. Dia pun mencontohkan kecurangan luar biasa pada Pilkada Jateng.
“Saya mendapatkan laporan betapa masifnya penggunaan penjabat kepala daerah hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral,” imbuhnya. “…Mahkamah Konstitusi telah mengambil keputusan penting bahwa aparatur negara yang tidak netral bisa dipidanakan.”
Tokoh kelahiran Yogyakarta pada 23 Januari 1947 itu juga menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang aparatur negara yang tidak netral bisa dipidanakan.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (Bu Mega) menyoroti praktik lancung dalam Pilkada 2024 yang digelar pada Rabu (27/11).
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Berani Tetapkan Hasto Tersangka, KPK Era Setyo Budiyanto Layak Diapresiasi
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Uang Suara
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi
- Denny JA Sebut Prabowo dapat Sentimen Negatif soal Pilkada Dipilih DPRD