Bu Mega dan Pak Jokowi Bertemu Berdua, Ada Omongan soal Pemilu

Lebih lanjut Hasto menuturkan bahwa dalam sebuah kebiasaan pemimpin yang benar-benar berjuang demi masa depan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia, perlu suatu tradisi menyepi dan berkontemplasi.
Menurut Hasto, hal itu guna membahas secara jernih terhadap arah masa depan bangsa dan negara.
Hal itulah yang secara periodik dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Jokowi.
Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu, Bu Mega juga menyiapkan secara khusus makanan tradisional untuk Presiden Jokowi, seperti jagung, kacang Bogor, pisang rebus, talas, dan juga nasi uduk.
“Dari makanan untuk menjamu Presiden Jokowi sendiri, penuh dengan semangat kerakyatan,” ungkap doktor ilmu pertahanan jebolan Universitas Pertahanan (Unhan) itu.
Hasto menuturkan Bu Mega sejak Maret 2020 telah menginstruksikan kader PDIP di seluruh Indonesia menanam 10 tanaman pendamping beras, seperti pisang, jagung, talas, kacang-kacangan, ketela, sukun, sorgum, porang, dan lain-lain.
“Apa yang dicanangkan Bu Mega sejak 2,5 tahun lalu kini terbukti, dunia menghadapi krisis pangan. Karena itulah, Bu Mega menghidangkan makanan pendamping beras secara khusus ke Pak Jokowi agar Indonesia benar-benar berdaulat di bidang pangan,” ungkap Hasto. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Megawati Soekarnoputri atau Bu Mega dan Pak Jokowi bertemu berdua di Istana Batu Tulis. Mereka turut membahas soal Pemilu 2024.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul MPR Ganti Gibran, Deddy PDIP Semringah
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah
- Peringati Hari Kartini, Wamendagri Ribka: Perempuan Harus Bangkit dan Bertransformasi