Bu Mega Gunakan Kebaya Cokelat dan Syal Biru saat Dilantik Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Megawati Soekarnoputri dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (13/10).
Presiden Kelima RI itu mengenakan kebaya cokelat dengan sarung batik cokelat sebagai bawahannya. Di pundaknya tampak syal biru muda menjulur ke bawah.
Megawati tampak berdiri di tengah-tengah para Dewan Pengarah BRIN lainnya yang dilantik hari ini.
Pelantikan Dewan Pengarah BRIN dilakukan berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2021
Selain Megawati, mereka yang dilantik ialah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa.
Adapun Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto menjabat sebagai sekretaris. Sedangkan, anggotanya ialah Emil Salim, I Gede Wenten, Bambang Kesowo, Adi Utarini, Marsudi Wahyu Kisworo, dan Tri Mumpuni.
“Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” ujar presiden mendiktekan penggalan sumpah jabatan kepada nama-nama tersebut.
Selanjutnya, Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional ini akan mengemban tugas selama lima tahun sejak dilantik.
Megawati Soekarnoputri mengenakan kebaya cokelat dan syal biru saat dilantik menjadi Ketua Dewan Pengarah BRIN
- Bobby Nasution Datangi KPK, Ada Apa?
- Jonan Vatikan
- Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Utus Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus, Ternyata...
- Koordinator Gerakan Indonesia Cerah Tanggapi Kelompok yang Kerap Sudutkan Jokowi
- Jokowi Tempuh Jalur Hukum Perihal Tudingan Berijazah Palsu, Pengamat Politik Boni Hargens: Ini Pelajaran Berdemokrasi
- Heboh Isu Ijazah Palsu, Jokowi Bukan Satu-satunya Sasaran Tembak