Bu Mega Mengancam, Hendri: Memang Ada Kubu-kubuan di Surabaya
Lebih jauh, pengajar ilmu komunikasi di Universitas Paramadina ini mengatakan bahwa PDI Perjuangan harus berhati-hati di Pilwakot Surabaya.
Masalah kekompakan menurutnya menjadi persoalan utama bagi partai yang tengah berkuasa itu.
Apalagi lawan yang dihadapi Eri Cahyadi-Armuji merupakan pasangan yang didukung koalisi besar yaitu Machfud Arifin-Mujiaman.
Pasangan ini diusung Golkar, PKB, PKS, PAN, Gerindra, PPP, Demokrat dan NasDem.
"Ini PDIP punya banyak masalah kekompakan di Pilkada 2020, jadi hati-hati juga. Harus lebih serius melihat sebuah peluang. Kalau di Surabaya enggak solid, wah bahaya. Golkar, Demokrat, PKB, bisa menyalip nanti," ucap Hendri.
Kondisi serupa menurut Hendri, juga dialami PDI Perjuangan di Pilwakot Solo dan Medan.
Bahkan untuk Solo, suaranya bisa pecah meskipun Gibran Rakabuming Raka diusung mayoritas partai kecuali PKS.
"Sama kondisinya dengan Solo dan Medan. Di Solo kan bisa pecah juga suara PDIP. Ini tantangan PDIP, konsisten jadi partai wong cilik yang mendengarkan suara arus bawah atau sudah jadi partai arus elite. Sebab, keputusan banyak berdasarkan atas pemikiran elite," pungkas Hendri. (fat/jpnn)
Hendri menanggapi pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pilkada Kota Surabaya.
- Survei Polling Institute: PDI-P Berpotensi Keok di Jabar XI
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Teka-Teki Kepemilikan SHGB 991: 3 Sengketa Berkembang Makin Pelik, Seorang Notaris Jadi Tersangka
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng