Bu Mega Sampai Sentil Pemerintah Pusat demi Membela Rakyat Bali, Begini Kisahnya

Putri Bung Karno itu menceritakan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Menteri Pariwisata saat itu Wishnutama Kusubandio, juga pernah menjelaskan perihal pembangunan tersebut.
"Saya bilang enggak. Saya mewakili rakyat Bali. Nah, ini masuki kalau berani, biarin Bali yang satu-satunya pulau yang PDI Perjuangan. Kenapa, sih, kebayang enggak buang duit melulu," cerita Megawati.
Dia menegaskan punya alasan saat itu menolak. Karena suasana masih pandemi Covid-19, sehingga dananya bisa dialokasikan untuk membantu masyarakat Bali.
Bahkan, lanjutnya, dia pun sudah memberikan masukan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Daripada membangun bandara baru, lebih baik memanfaatkan Bandara Ngurah Rai.
Menurutnya, di Bandara Ngurah Rai bisa dibikin satu landasan pacu lagi daripada membangun bandar udara.
"Coba pertanyaan aku sekarang, kalau ada Buleleng (Bandara baru di Bali Utara), dengan pandemi kemarin sampai sekarang ini, enggak mabuk itu? Siapa yang di sana?" jelas Megawati.
Selain itu, dia juga melihat terjadi kepadatan di Bali ini jika di Bandara Bali Utara terealisasikan.
"Enggak sumpek itu rakyat Bali yang datang orang asing semua?" tutur Megawati.
Menurut Megawati, investasi di Pulau Bali jangan hanya menguntungkan para pebisnis saja, tetapi juga warga lokalnya.
- Legislator PDIP Stevano Dorong MA Segera Membentuk Kamar Khusus Pajak
- Anggap Perkara Hasto Bentuk Pesanan, Maqdir Singgung Pemecatan Jokowi dan Keluarga
- Reaksi Hasto setelah Dengar Dakwaan KPK: Ini Daur Ulang demi Kepentingan Politik
- Hasto Kristiyanto: Tanpa Supremasi Hukum, Republik Ini Tak Akan Kokoh
- Rekan-Rekan Sekjen PDIP Hadir di Sidang Perdana, Pakai Kaus Hasto Tahanan Politik
- Sebelum Sidang, Hasto Sebut Kasusnya sebagai Kriminalisasi Politik