Bu Mega Sebut Tidak Ada Ketua Harian dan Waketum di PDI Perjuangan

"Dari pengalaman saya, minimal kalau masuk politik, harus ada minimal anggota DPR dulu. Bukan mau men-judge seseorang itu qualified atau tidak, ya. Bukan saya tidak promilenial. Tapi ini masalah bangsa dan negara. Jadi harus yang kompeten, punya pengalaman bidang politik," kata Megawati.
Dia menyontohkan, bila seorang anak muda dinilai berhasil menjalankan perusahaan, belum tentu berhasil di pemerintahan. Sebab sebuah perusahaan adalah milik pribadi, di mana pekerja bisa dipecat dan direkrut setiap waktu.
Kondisi itu berbeda bila di pemerintahan. Di mana dia harus bisa mengendalikan pegawai negeri sipil (PNS). "PNS ini, dia stay. Dia membentuk karir dari bawah," ujar Megawati.
Bu Mega meminta sebaiknya dikotomi tua dan muda tak diberlakukan dalam konteks kabinet pemerintahan ke depan.
Soal kemampuan di politik, Megawati menjelaskan seseorang itu minimal harus bekerja mendapatkan rekomendasi partai. Setelah itu, harus bekerja keras lagi ketika turun di masyarakat. Dan ketika terpilih dan bekerja di parlemen, dia akan tahu bagaimana sulitnya membuat undang-undang karena harus melobi sekian banyak parpol.
"Jadi dia harus berkomunikasi dengan banyak pihak. Artinya dia harus berpengalaman," ujar Bu Mega.
"Saya harap media bisa memberi penjelasan kepada rakyat untuk bisa tahu apakah seseorang itu benar-benar mampu dan memiliki pengalaman untuk menjadi pemimpinnya," tambah Megawati. (tan/jpnn)
Bu Mega juga bicara soal isu kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin akan diisi oleh kalangan muda milenial.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Prabowo Bertemu Megawati, Menko Polkam: Upaya Jaga Stabilitas Politik
- PSI Dorong Megawati Menemui Jokowi, Ferdinand: Akalnya di Mana
- Dorong Megawati Ketemu Jokowi & SBY, PSI Dianggap Ganjen
- RUMI Nilai Pertemuan Prabowo & Megawati Simbol Persatuan bagi Indonesia
- Gerindra Happy Kepemimpinan Prabowo Didukung Megawati
- Konon, Partai Koalisi Pemerintah Dukung Prabowo Bertemu Megawati