Bu Mega Terima Gelar Profesor dari SIA, Anak Muda Indonesia Siap-siap Jadi Aktor di Korsel
jpnn.com, SEOUL - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menerima gelar profesor kehormatan tertinggi dari Institut Seni Seoul atau Seoul Institute of The Arts (SIA) pada Rabu (11/5). Megawati dianggap sebagai pemimpin yang berani dalam membentuk politik dan negara Indonesia serta turut mempromosikan kebudayaan tanah airnya.
Penganugerahan itu dilaksanakan di kampus SIA di Kota Seoul, Korea Selatan dan disiarkan secara langsung melalui akun SIA di YouTube dan Kedutaan Besar RI di Korsel.
Megawati didampingi Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey, Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri. Tampak jajaran Kedubes RI di Korsel ikut hadir yang dipimpin Dubes Gandi Sulistyanto.
“Saya ingin menyampaikan sambutan hangat saya di Institut Seni Seoul. Sungguh suatu kehormatan untuk menerima Ibu Megawati dan tamu-tamunya yang terhormat di kampus yang sederhana ini. Selanjutnya, kami senang dapat menganugerahkan kepadanya hari ini, gelar Honorary Chair Professor,” ujar Presiden SIA Nam Sik Lee.
President Nam menjelaskan gelar itu untuk disiplin ilmu Kebijakan Seni dan Ekonomi Kreatif.
Menurutnya, gelar itu diberikan dengan mempertimbangkan Megawati telah menjadi pemimpin yang berani dalam membentuk politik dan negara Indonesia.
Namun pada saat yang sama, Megawati juga dengan penuh semangat mempromosikan seni, budaya, dan ekonomi kreatif untuk pengembangan perdamaian dan demokrasi serta peningkatan kualitas hidup.
“Dia telah menjadi pelopor penelitian dan inovasi dan telah menjadi panutan bagi generasi masa depan,” kata Nam.
Megawati Soekarnoputri dianggap sebagai pemimpin yang berani dalam membentuk politik dan negara Indonesia serta turut mempromosikan seni, budaya, dan ekonomi.
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas