Bu Mega Terisak-isak, Suaranya Berat, Terkenang Mendiang Suaminya dan Indonesia Raya

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri terisak-isak dan menahan tangis ketika berpidato pada penutupan Rakernas III parpolnya di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6).
Presiden Kelima RI itu terkenang mendiang suaminya, M Taufiq Kiemas, yang meninggal dunia sepuluh tahun lalu.
Awalnya, Megawati menyampaikan tujuh perintah untuk seluruh kader PDIP. Saat membacakan salah satu poin instruksi itu, Megawati teringat soal suaminya yang wafat pada 8 Juni 2013.
"Pada tanggal ini, almarhum Bapak Taufiq Kiemas, meninggalkan kita bersama, tepat sepuluh tahun lalu," kata Megawati dengan terbata-bata tak kuasa menahan tangis.
Putri Proklamator RI Bung Karno itu menyatakan banyak hal yang bisa dicontoh dari sosok Taufiq Kiemas, satu di antaranya adalah semangatnya yang berkobar-kobar.
"Beliau (Taufiq Kiemas, red) itu orang yang selalu semangat," ujar Megawati.
Ibunda dari M Rizki Pratama, M Prananda Prabowo, dan Puan Maharani, itu lantas melanjutkan pidatonya yang berisi perintah untuk kader PDIP.
Saat menyinggung soal isu kerakyatan, Megawati kembali berkaca-kaca.
Megawati Soekarnoputri beberapa kali terlihat terisak-isak dan menahan tangis ketika berpidato menutup Rakernas III PDIP.
- Legislator PDIP Stevano Dorong MA Segera Membentuk Kamar Khusus Pajak
- Anggap Perkara Hasto Bentuk Pesanan, Maqdir Singgung Pemecatan Jokowi dan Keluarga
- Reaksi Hasto setelah Dengar Dakwaan KPK: Ini Daur Ulang demi Kepentingan Politik
- Hasto Kristiyanto: Tanpa Supremasi Hukum, Republik Ini Tak Akan Kokoh
- Rekan-Rekan Sekjen PDIP Hadir di Sidang Perdana, Pakai Kaus Hasto Tahanan Politik
- Sebelum Sidang, Hasto Sebut Kasusnya sebagai Kriminalisasi Politik