Bu Menteri Curhat Diteror SMS, Pak Gubernur Ngaku Kurang Tidur

Bu Menteri Curhat Diteror SMS, Pak Gubernur Ngaku Kurang Tidur
Ilustrasi. Foto: Dok. JPNN.com.

Nila Moeloek

Dr Harris, perwakilan akademisi dari Universitas Riau membacakan puisi tentang betapa menderitanya rakyat Riau karena kebakaran lahan dan asap yang terus berulang.

Dari kalangan pers, meminta akses informasi pada media terkait bencana asap dibuka seluas-luasnya. Terutama guna memudahkan fotografer dan kameramen TV mendapatkan gambar-gambar fakta luasnya lahan yang terbakar.

Alibi Bu Menteri

Menteri Siti Nurbaya selaku inisiator sekaligus moderator, terlihat nyaris tak henti mencatat di buku kecilnya. Ia lebih banyak mendengar. Bicaranya hanya beberapa poin saja.  

"Saya datang untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan pada masyarakat di situasi darurat bisa berjalan dengan baik. Karena itu saya minta didampingi Sekjen Kemenkes. Pelayanan kesehatan korban asap harus maksimal," itu yang pertama.

Yang kedua, "dalam situasi bencana, komunikasi para pejabat dan dinas terkait harus lebih terbuka. Menghadapi masa-masa sulit begini, tidak bisa lagi antara pejabat dan rakyat berjarak. Karena pemimpin di daerah adalah pamong yang harus berada di tengah rakyatnya," kata Siti.

Sejak musibah Karlahut kian meluas, Siti mengaku lebih cerewet pada kepala daerah. Termasuk pada Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menginisiasi pertemuan dadakan dengan unsur masyarakat Riau, Minggu (20/9) malam. Topik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News