Bu Mufida Miris Melihat Mak-Mak Harus Berebut Minyak Goreng
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kurniasih Mufidayati mengkritik keras kinerja pemerintah dalam mengendalikan harga dan ketersediaan minyak goreng.
Sosok yang akrab disapa Bu Mufida itu bahkan miris melihat masih adanya kaum ibu di beberapa tempat harus berebutan hanya untuk mendapatkan minyak goreng.
“Hati kami teriris dan miris melihat fakta ini,” tegas Mufida melalui layanan pesan, Jumat (11/3).
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS ini menilai pemerintah sebagai pihak yang memiliki kuasa mengatur tata niaga kebutuhan pokok gagal mengendalikan harga dan memastikan ketersediaan minyak goreng di pasaran.
Menurut Mufida, hal itu diperparah dengan ketidakmampuan pemerintah mengendalikan kebutuhan pokok lainnya jelang Ramadan.
Sebelumnya, secara fluktuatif harga kebutuhan pokok seperti tahu, tempe, cabai, bawang sudah merangkak naik.
Beberapa komoditas lain seperti ayam dan daging juga naik.
"Jelang Ramadan jangan ada kenaikan. Pemerintah harus segera menstabilkan harga-harga kebutuhan konsumsi harian keluarga Indonesia," ungkap Mufida.
Juru bicara PKS Kurniasih Mufidayati (Mufida) miris melihat masih adanya kaum ibu yang harus berebutan mendapatkan minyak goreng. Kinerja pemerintah disorot.
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono
- Anies Condong Kepada Pram-Doel, Militansi Kader PKS Untuk RIDO Dipertanyakan
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Mulai Merangkak Naik
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting