Bu Retno Bilang..Penyandera 3 WNI Sudah Melakukan Kontak

jpnn.com - JAKARTA - Drama penyanderaan tiga WNI yang diduga diculik kelompok Abu Sayyaf dari Perairan Lahad Datu, Negeri Sabah, Malaysia, Sabtu (9/7) lalu masih bergulir.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pelaku penyandera WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal itu, sudah melakukan kontak dengan pemilik kapal.
Penyandera menghubungi pemilik kapal satu hari setelah penculikan dan penyanderaan terjadi. "Pada 10 Juli, pihak penyandera menghubungi pemilik kapal melalui ABK yang disandera. Setelah terima info, Kemlu berkoordinasi dengan empat perwakilan RI, KBRI Kuala Lumpur, Konsulat di Tawau, KBRI Manila dan Konsulat di Davao untuk memantau lebih jauh perkembangan kasus ini," kata Retno dalam jumpa pers di kantornya, Pejambon, Jakarta, Senin (11/7).
Menurutnya, konsulat RI di Tawau telah mengirimkan staf teknis kepolisian untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat dan pemilik kapal.
"Saya telah melakukan komunikasi dengan Menlu Filipina dan Malaysia untuk meminta kembali perhatian kepada kasus baru ini," kata Retno.
Dia memastikan bahwa aksi penculikan dan penyanderaan terhadap WNI adalah hal yang tidak bisa ditolelir. Untuk itu, Retno juga menyerukan agar pemerintah Filipina dan Malaysia meningkatkan kerja sama dalam upaya pencegahan.
"Upaya serius harus dilakukan segera, baik dengan pemerintah Filipina maupun pemerintah Malaysia. Dan, Indonesia siap untuk melakukan kerja sama dalam upaya pembebasan dalam waktu sesegera mungkin. Keselamatan sandera tetap merupakan prioritas bagi kami," ujar Retno. (wah/rmol/jpnn)
JAKARTA - Drama penyanderaan tiga WNI yang diduga diculik kelompok Abu Sayyaf dari Perairan Lahad Datu, Negeri Sabah, Malaysia, Sabtu (9/7) lalu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tunjangan Profesi Guru dan Pengawas PAI Dirapel, Bukan Hanya PNS & PPPK
- Guru PPPK Bulan Ini Mengantongi Rp20 Juta ya? Oh, Nikmatnya
- Mudik 2025, Tol Semarang ABC Siap Terapkan One Way Lokal Kalikangkung-Bawen
- Ambiguitas Komitmen Iklim Para Pendana Infrastruktur Gas di Indonesia
- Sido Muncul Berikan Bantuan Rp 425 Juta untuk Anak Terduga Stunting di Jonggol
- Tanggapi RUU KUHAP, Gayus Lumbuun: Polisi Sebaiknya Tetap Jadi Penyidik