Bu Rini, Please Jangan Gegabah Menggabungkan PGE ke PLN

jpnn.com - JAKARTA – Rencana Kementerian BUMN menggabungkan Pertamina Geothermal Energy (PGE) ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus mendapat penolakan dari internal Pertamina. Sebab, mereka menganggap belum ada alasan jelas soal rencana itu.
Wakil Ketua Serikat Pekerja PGE (SPPGE) Sentot Yulianugroho mengatakan, mereka tidak sendirian dalam menolak rencana itu. Sebab, ada Forum Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) yang meminta Kementerian BUMN untuk tidak gegabah dalam menjalankan rencana bisnis bagi dua perusahaan pelat merah itu.
Sedangkan pertemuan dengan Menteri BUMN Rini Soemarno, Kamis (10/11) juga tidak memunculkan solusi. ’’Konsepnya belum terjawab, itu seperti menanam bom waktu,’’ katanya, Jumat (11/11).
Lebih lanjut dia menjelaskan, pertemuan dengan Rini berlangsung di kantor pusat Pertamina. Namun, pertemuan hanya sekitar 30 menit sehingga tidak ada banyak waktu untuk berdiskusi. Apalagi, dia menganggap pertemuan itu belum menguraikan dengan jelas maksud pengambilalihan PGE oleh PLN.
’’Yang disampaikan rencana sinergi dari sisi pemerintah. Tapi, soal konsep justru tidak terjawab,’’ imbuhnya.
Menurut Sentot, bom waktu adalah potensi gugatan arbitrase yang dilakukan para Kontraktor Kontrak Operasi Bersama terhadap Pertamina dan PGE. Gugatan berdasar pada tidak bisanya mempertahankan wilayah kerja panas bumi (WKP).
Bom waktu lainnya adalah terulangnya kasus Geodipa Energy dan Karaha Bodas yang menjadi rapor merah PLN dalam menangani bisnis panas bumi. Dia lantas mengungkit bagaimana Geodipa tersandera masalah hukum. Itu terjadi karena pengalihan dari bekas Kontraktor Kontrak Operasi Bersama di Dieng dan Patuha tidak dilakukan secara matang.
Ketua SPPGE Bagus Bramantiao menambahkan, apa yang disampaikan Rini masih abu-abu. ’’Bu Menteri hanya bilang, apa salahnya PLN masuk di PGE?’’ ucapnya.(dim/jpg)
JAKARTA – Rencana Kementerian BUMN menggabungkan Pertamina Geothermal Energy (PGE) ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus mendapat penolakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi