Bu Rini Teken Mou Dengan Sejumlah Menteri
jpnn.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja dan pejabat setingkat menteri lainnya di Medan, Rabu (5/4).
Sinergi ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia, sekaligus melakukan penataan aset.
Hadir menandatangani nota kesepahaman tersebut yakni Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Kemudian Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo.
Sinergi antarlembaga ini berupa penandatanganan nota kesepahaman sebagai landasan bagi para menteri dan pejabat yang terlibat untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur dan penataan aset BUMN sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Nota kesepahaman ini juga bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum atas aset BUMN dan memberikan kepastian hukum atas kepemilikan aset BUMN.
Menteri BUMN Rini Soemarno berharap sinergi tersebut bisa menjadi solusi untuk mengatasi berbagai persoalan yang selama ini menjadi kendala dalam pembangunan infrastruktur, salah satunya proses pembebasan lahan.
"Kesepakatan ini diharapkan bisa membantu BUMN dalam melaksanakan penugasan pemerintah maupun pengembangan usahanya, pada saat melakukan pembebasan lahan proyek-proyek infrastruktur untuk kepentingan rakyat," kata Rini.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja dan pejabat setingkat
- Menteri BUMN: Kalau Bisa BTN jadi Megabank yang Memberikan Solusi Perumahan
- Menteri BUMN Tunjuk KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono jadi Komut PTDI
- Garuda Indonesia Berencana Menambah 15 hingga 20 Pesawat Tahun Depan
- Freeport dan Antam Bersinergi, Erick Dorong Lonjakan Cadangan Emas Batangan di Dalam Negeri
- Prabowo Ingin Para Menteri Pakai Mobil Maung, Erick Thohir: Harus Ada Tahapan
- Taspen Tunjukkan Konsistensi Lewat Pertumbuhan Investasi 10,55% di Atas Industri