Bu Risma: Bisa saja Saya Membohongi Seseorang, Tetapi Tuhan Tak Bisa Dibohongi

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak ingin terpengaruh terhadap hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengenai kepuasan publik terhadap kinerja menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Hasil survei yang diungkap LSI pada Senin (21/2) menyebutkan tingkat kepuasan publik terhadap Risma mencapai 65 persen dan berada di urutan keempat. Risma bahkan mengaku tidak tahu terhadap hasil survei tersebut.
"Saya tidak tahu ya, saya kerja saja. Saya tidak bisa berbicara ukuran saya. Jadi ya Tuhan-lah yang menilai," ucap Risma pada Selasa (23/2).
Risma menganggap penilaian terhadap dirinya tak bisa hanya melihat dari hasil survei tersebut. Risma juga menegaskan hanya dirinya dan Tuhan yang mengetahui pikiran dan kinerjanya selama ini.
"Mohon maaf ya, karena yang tahu persis apa yang ada di hati dan pikiran saya itu hanya Tuhan, bisa saja saya bohongi seseorang, tetapi Tuhan tak bisa dibohongi," lanjut Risma.
Risma memang baru menjadi menteri sosial menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi. Nama Risma berada di urutan keempat di bawah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Sementara itu, menteri dengan kinerja yang paling memuaskan menurut survei LSI adalah Prabowo Subianto yang memjabat sebagai Menteri Pertahanan.(mcr8/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak ingin terpengaruh dengan hasil survei dan menyerahkan penilaian terhadap kinerjanya kepada Tuhan.
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Dukung Sekolah Rakyat, Gubernur Sherly Tjoanda Siapkan Lahan 10 Hektare
- Bukber Pegawai Kemensos, Gus Ipul Serukan Solidaritas dan Kepedulian ke Sesama
- 4 Sekolah Rakyat Dibangun di Jateng, Dana & Guru Disiapkan Pemerintah Pusat
- Jakarta Banjir, HNW Turun Langsung Salurkan Bantuan & Puji Gerak Cepat Pemerintah
- Gus Ipul Pastikan Efisiensi Tak Ganggu Pelayanan Masyarakat di Kemensos
- Kejagung Paling Dipercaya Memberantas Korupsi, Sahroni: Ini Era Keemasan Kejaksaan