Bu Risma Hadir Saksikan Perekaman Data Kependudukan Warga Marjinal
Zudan menambahkan bahwa perkembangan DTKS saat ini sudah bagus.
Terjadi peningkatan kecocokan antara DTKS dengan data Dukcapil yang semula 83 persen 2020, kini sudah mencapai 90,3 persen.
"Kami lakukan validasi dan verifikasi terus menerus berbasis NIK. Saat ini kecocokan DTKS dengan data Dukcapil telah mencapai 90,3 persen," katanya.
Proses perekaman berjalan tertib dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Warga marjinal/telantar yang tiba di lokasi perekaman terlebih dahulu melakukan rapid antigen.
Setelah dinyatakan negatif, mereka bisa melakukan registrasi.
Setelah melakukan registrasi, warga diminta masuk ke dalam ruang tunggu untuk menunggu giliran menyerahkan persyaratan perekaman identitas kependudukan.
Tersedia beberapa meja layanan. Warga dipanggil ke meja pertama, yaitu meja biometrik, proses pelacakan untuk mengetahui apakah sebelumnya sudah pernah melakukan perekaman.
Kemensos dan Kemendagri berkolaborasi memecahkan persoalan identitas kependudukan bagi warga terlantar. Para warga terlantar selama ini sulit mendapatkan identitas kependudukan karena sebagian besar tidak memiliki tempat tinggal tetap atau unregister.
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- Ary Ginanjar Apresiasi Komitmen Kemendagri Membangun ASN Ber-AKHLAK
- Masa Jabatan Selesai, Tabrani Resmi Melepas Tugas Pjs Wali Kota Tangsel
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan
- Bappenas Membeberkan Mengenai Pentingnya Pelestarian Lingkungan Perdesaan
- Percepat Pengentasan Kemiskinan, Kemensos-Kemendagri Bersinergi Wujudkan Data Tunggal