Bu Risma: Jangan Sepelekan Peringatan BMKG
Seperti bekerja sama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) dan Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) yang secara teknis menguasai kondisi bencana di lapangan dan mereka bisa membantu komunikasi saat terjadi bencana.
Risma mengatakan saat pihaknya berkonsentrasi memberikan bantuan di NTT, dia terlambat mengetahui, ternyata ada wilayah lain yang dampaknya lebih berat akibat terputusnya komunikasi.
Seketika, Bu Risma mengarahkan bantuan tersebut kepada orang yang dapat dihubungi untuk menyalurkan bantuan.
"Itu karena komunikasi kita terputus, padahal saya sudah mengirim barang dari Surabaya," kata Risma kepada jajarannya.
Ketiga, Risma meminta jajarannya tidak meremehkan prakiraan yang dibuat BMKG, karena sudah dikaji secara akademis dan disesuaikan dengan kondisi teknis di lapangan, dan kebenaran informasi lembaga itu bisa diyakini.
Keempat, jajaran Kementerian Sosial hingga Dinas Sosial lebih mengerti kebutuhan warga setempat yang riskan terhadap dampak bencana untuk mengurangi korban anak-anak, lansia, hingga penyandang disabilitas.
"Banyak korban disabilitas, korban tuli, tuna netra, karena dia tidak tahu apa yang terjadi. Sehingga, saat orang melarikan diri, beliau menjadi korban, karena tidak tahu dan tidak mengerti harus bagaimana," kata Risma.
Oleh karena itu, Bu Risma mengusulkan tiap rumah di daerah rawan bencana, apabila terdapat anak-anak, lansia, maupun penyandang disabilitas, diberi tanda-tanda tertentu. Sehingga, jika ada arahan untuk mengungsi, maka pihak terkait dapat melakukan evakuasi segera.
Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Bu Risma mengimbau jajaran Kemensos agar tidak menyepelekan peringatan bencana yang dikeluarkan BMKG.
- 1.488 Bencana Terjadi di Sukabumi Sepanjang 2024
- Simak Prakiraan Cuaca Hari Ini dari BMKG Sebelum Beraktivitas
- Bencana di Sukabumi Pengaruhi Jumlah Wisatawan Saat Nataru
- BMKG Minta Masyarakat Waspada Gelombang Tinggi di Selatan Jateng 1-4 Januari 2025
- Gempa M 4,1 Guncang Wilayah Dompu NTB
- BMKG: Tidak Ada Cuaca Ekstrem di Malam Tahun Baru 2025