Bu Risma Kritik Pemprov Jatim Karena Ini
jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya meminta Pemprov Jatim kembali mengkaji anggaran pendidikan bagi SMA/SMK.
Pemkot Surabaya menganggap Pemprov Jatim belum bisa adil lantaran kebijakan yang membuat siswa SMA/SMK tak mendapatkan biaya sekolah gratis akan menambah jumlah siswa putus sekolah. Siswa tak kuat membayar biaya sekolah.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga mengkritik sekaligus mendorong pemerintah provinsi untuk adil, terkait biaya pendidikan.
Risma mengatakan akan terus berupaya agar biaya pendidikan SMA/SMK bisa digratiskan.
"Untuk antisipasi anak - anak yang terancam putus sekolah, juga ada rencana membuat cabang di beberapa sekolah dengan meminta izin provinsi untuk menampung anak-anak SMA/SMK yang tidak mampu dari segi biaya," kata Risma.
Sementara itu, Dewan Pendidikan Jatim menyebutkan, hal itu merupakan konsekuensi logis dari Undang-Undang nomor 23 tahun 2014.
Menurut Prof. Ahmad Muzaki, Ketua Dewan Pendidikan Jatim, pemerintah kota tak lagi bisa ikut campur terkait pengelolaan pendidikan di tingkat SMA/SMK karena sudah menjadi kewenangan pihak provinsi.
"Meski begitu, kami menilai perlu adanya evaluasi kembali untuk merumuskan aturan sesuai perkembangan, termasuk skema besaran SPP yang harus disesuaikan dengan kebutuhan di tiap - tiap daerah," kata Ahmad.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengkritik kebijakan Pemerintah Provinsi Jatim yang dinilai tak adil.
- Risma-Gus Hans Daftar ke MK, Gugat Hasil Pilgub Jawa Timur
- Hasto PDIP Yakin Jatim Tidak Akan Kebanjiran Kalau Dipimpin Risma-Gus Hans
- Soal Debat Cagub Jatim, Hasto: Bu Risma Menampilkan Kepemimpinan Berakar Prestasi
- 3 Cagub Jatim Tawarkan Solusi Menyelesaikan Kesenjangan Sosial di Pulau Madura
- Pakai Baju Khas Surabaya di Debat Pilgub Jatim, Bu Risma: Ini Kegedean
- Mensos Gus Ipul Terima Penghargaan Jer Basuki Mawa Bea Emas dari Pemprov Jatim