Bu Risma Menyampaikan Kabar Gembira soal Zona Merah Paling Berisiko
jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut penyebaran COVID-19 di salah satu kawasan zona merah paling berisiko, tepatnya di Kedung Baruk, Rungkut, sudah bisa dihentikan.
"Saya terus lihat data, apakah perlu dilakukan tes cepat atau swab. Hasilnya beberapa kawasan mengalami penurunan, seperti halnya di Kedung Baruk itu," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Selasa (26/5).
Risma menjelaskan, ada ratusan warga di Kedung Baruk yang semula dinyatakan reaktif berdasarkan hasil tes cepat. Namun setelah dilakukan tes swab hasilnya negatif.
Diketahui ratusan warga Kedung Baruk sempat menjalani tes cepat karena ada sejumlah warga setempat yang merupakan karyawan Pabrik Rokok Sampoerna dinyatakan positif COVID-19.
"Mulai menurun, makanya mata rantai sudah diputus," ujarnya.
Risma mengatakan warga di Kedung Baruk sekarang ini tinggal menjaga disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya sedang membuat data peta daerah mana yang perlu dilakukan tes swab secara massal sambil menunggu bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang tengah meluncur ke Surabaya dua hari ke depan ini.
"Peta swab kita buka nanti setelah bantuan alat tes swab dari BNPB datang," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan perkembangan penanganan penyebaran COVID-19 di Kedung Baruk.
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Polisi Ungkap Motif RTH Pelaku Pembunuhan & Mutilasi Wanita dalam Koper
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Balita Terseret Arus di Surabaya Belum Ditemukan
- Fakta-Fakta Kecelakaan Mercy di Kenjeran Surabaya, Pengemudi Mabuk, 1 Korban Tewas