Bu Risma, Pangeran Charles, dan Saya

Catatan Kajari Surabaya Didik Farkhan Alisyahdi

Bu Risma, Pangeran Charles, dan Saya
Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi. Foto Istimewa

Kesan saya, Bu Risma sosok berpendirian kuat dan sangat energik. Saya lihat sendiri begitu tiba di Liverpool, tanpa isturahat, langsung keliling kota.

Dipelototi satu per satu penataan taman, sistem transportasi, dan semua hal yang ada di Liverpool. Dicarinya segala sesuatu yang positif dan cocok yang dapat diterapkan di Surabaya.

Tidak salah bila tiga pejabat eselon dua yang diajak yaitu Kadis Pertamanan M. Khalid dan Kadis Perhubungan Irvan Wahyu Drajad serta Kasatpol PP Irvan Widyanto terus menemani.

“Pak Khalid, lampu taman di dekat pelabuhan Liverpool itu bagus, foto ya,” perintah Bu Risma.

Begitu juga saat bus kota terbaru di London lewat, kadis Perhubungan disuruh foto.

“Pak Irvan itu bentuknya bus kota yang baru cocok di Surabaya. Ayo difoto pak. Segera temui pengelolanya, pelajari sistem dan pelaksanaannya sekarang,” kata Bu Risma kepada kadis Perhubungan.

Itu belum cukup. Untuk menyerap ilmu manajemen pelabuhan, karena Surabaya punya pelabuhan, Bu Risma menyempatkan diri mengunjungi Mersey Maritime di Liverpool.

Selanjutnya, kita kembali ke acara pokok undangan tampil sebagai pembicara di acara Yayasan Pangeran Charles. Bu Risma ternyata disediakan session tersendiri dan satu-satunya narasumber yang memberikan testimoni pengelolaan sampah setelah acara diskusi panel.

Siapa yang tidak kenal dengan Bu Risma, ibunya arek-arek Surabaya. Jawa Timur. Hampir semua rakyat Indonesia mengenalnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News