Bu Sri, Dengarlah Permintaan dari HIMPI Ini
jpnn.com - JPNN.com - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Bahlil Lahadalia menyesalkan keterlambatan transfer dana alokasi khusus (DAK) ke kabupaten dan kota tahun anggaran 2016.
Akibatnya, pembangunan infrastrukur di sejumlah daerah terancam gagal atau tidak sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo.
“Keterlambatan transfer sampai 50 persen tahun 2016. Jelas ini akan mengganggu program mempercepat pembangunan infrastruktur daerah dan mendorong penguatan ekonomi domestik,” ujar Bahlil, Rabu (4/1).
Sebab itu, HIPMI mendesak Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turun tangan mempercepat realisasi transfer dana daerah yang sudah menjadi hak daerah. “Kami minta Ibu Menkeu turun tangan selesaikan bottleneck-nya di mana. Pemda sudah banyak berhutang ke pengusaha daerah. Kalau kelamaan bisa mengganggu perekonomian lokal,” katanya.
Bahlil menambahkan, berdasarkan laporan sejumlah bupati dari kader HIPMI, dan pengusaha-pengusaha HIPMI, kas daerah mengalami kekosongan. Akibatnya, sejumlah proyek yang sudah disahkan dan digarap oleh kontraktor lokal terancam tidak dibayar.
“Jangan sampai pengusaha daerah ini nanti dianggap wanprestasi. Bisa di-blacklist dia nanti,” keluhnya.
JPNN.com - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Bahlil Lahadalia menyesalkan keterlambatan transfer dana
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Pemuda Kaltim Ikut Berperan Dalam Peresmian Istana Negara di IKN
- Di Forum ABC, Pandu Sjahrir Bagikan 3 Strategi Kunci Kembangkan Bisnis
- Bea Cukai Siap Mendorong UMKM Ekspor Lewat Sinergi Lintas Lembaga
- Kaesang bersama HIPMI Beri Santunan kepada Anak Yatim di Banjarbaru
- Digelar Di JIExpo Kemayoran, CIEIE EPSE 2024 Resmi Dibuka