Bu Susi: Di Dunia ini Kalau Tidak ada Sanksi, tak Jalan

jpnn.com - jpnn.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) sangat konsen terhadap sampah plastik di wilayah pesisir dan laut.
Karena itu, KKP juga telah membicarakan penanganan sampah langsung dengan Kementerian Lingkungan Hidup.
Solusi yang disepakati pertama, membentangkan jaring yang dipasang di mulut sungai untuk mengurangi sampah dari sungai yang masuk ke laut.
Kedua, membuat aturan atau Perda untuk mengatur penyelenggaraan upacara adat di laut agar tidak banyak meninggalkan sampah plastik.
“Saya menyarankan pemberian sanksi bagi mereka yang membuang sampah sembarangan. Karena di dunia ini kalau tidak ada sanksi, tidak jalan," ucap Susi.
Susi lantas mencontohkan seperti yang terjadi di Pangandaran, yang sudah menerapkan denda jika ada yang masih nakal nekat membuang sampah di laut.
Sebab, sampah plastik yang terurai menjadi sampah mikro-plastik, tidak saja mengancam ekosistem dan biota laut, tetapi juga berpotensi menyebabkan tercemarnya rantai makanan oleh mikro-plastik yang dalam kondisi tertentu mengikat bahan berbahaya.
"Ancaman terbesar mikro-plastik adalah kontaminasi kepada biota ekosistem/habitat," imbuhnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) sangat konsen terhadap sampah plastik di wilayah pesisir dan laut.
- Sungai Watch Ungkap Daftar Merek Penyumbang Sampah Plastik Terbesar
- Sampoerna dan Waste4Change Berhasil Daur Ulang 3 Ton Sampah
- Pagar Laut di Bekasi Tak Berizin, Pemprov Jabar Tegur PT TRPN
- Ditjen PSDKP KKP Terjunkan 400 Personel Untuk Bongkar Pagar Laut di Tangerang
- Dukung Visi Pramono-Doel, WargaKota Bahas Inovasi Pengolahan Sampah Plastik
- Respons Dirjen PSDKP KKP Soal Masyarakat yang Hendak Cabuti Pagar Laut di Tangerang