Bu Susi, Kapal Lokal Trashipment di Tengah Laut, Boleh Tidak?
jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah perwakilan asosiasi kapal pengangkut ikan menyambangi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kamis (4/6). Mereka ingin melobi Menteri KKP Susi Pudjiastuti supaya mengizinkan kapal lokal melakukan kegiatan alih muatan (transhipment) di tengah laut.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Tuna Long Line Indonesia (ATLI) Dwi Agus Siswa Putra menyatakan, pihaknya tak keberatan dengan larangan transhipment yang diterapkan Susi.
Hanya saja mereka meminta ketetapan tersebut dikecualikan untuk kapal lokal yang terbukti membawa hasil tangkapan ke dalam negeri.
"Memang transhipment itu dilarang di internasional. Kemarin kami sudah duduk bareng KKP. Bagaimanapun juga kami butuh kapal angkut ini jalan. Ini juga untuk mengefisiensikan pekerjaan penangkapan kami," tutur Dwi saat berdialog dengan Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP Narmoko di kantornya, Jakarta, Kamis (4/6).
Menanggapi permintaan tersebut, Narmoko menjelaskan kalau pemerintah masih mempertimbangkan untuk menerbitkan petunjuk teknis aturan mengenai transhipment, khusus kapal lokal.
Narmoko mengatakan, bila nantinya hal tersebut diperbolehkan, maka bakal ada persyaratan yang cukup ketat. Salah satunya kapal angkut berbendera Indonesia wajib dipasang CCTV.
"Ini akan kami pertimbangkan ke depan. Prinsipnya, yang penting tidak mengorbankan nelayan kecil. Saat ini mereka sedang menikmati hasilnya," tandas Narmoko. (chi/jpnn)
JAKARTA - Sejumlah perwakilan asosiasi kapal pengangkut ikan menyambangi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kamis (4/6). Mereka ingin melobi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan