Bu Susi Sampaikan Komitmen Tangani Dampak Perubahan Iklim
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk melakukan tindakan nyata dan mendorong negara-negara parties untuk bersama-sama menghadapi tantangan akibat dampak perubahan iklim terhadap sektor kelautan dan perikanan.
Komitmen itu disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat menjadi pembicara Perspektif Tingkat Tinggi untuk langkah ke depan (High level perspective on the way forward) yang digelar di Pacific Paviliun, International Congress Centre di Katowice, dalam Konferensi Negara-negara untuk Perubahan Iklim di Polandia.
Susi menyampaikan komitmen dalam upaya penanggulangan dampak perubahan iklim terhadap sektor kelautan dan perikanan harus mensinergikan segenap elemen global agar kerja sama global ini lebih cepat memberikan dampak bagi laut.
Secara khusus Menteri Susi menyebutkan salah satunya adalah pertemuan International Coral Reef Initiative (ICRI) yang baru saja berlangsung di Monaco dimana Indonesia juga berperan sebagai Co-Chair bersama dengan Australia dan Monaco.
Selanjutnya, melihat fakta bahwa di kawasan pesisir, khususnya kawasan pesisir di daerah tropis merupakan kawasan yang memiliki tiga komponen ekosistem utama yakni mangrove, terumbu karang, dan lamun, Susi menyoroti satu hal yang sangat mendesak untuk dilakukan yakni membangun komunikasi yang berbasis pada fakta ilmiah yang dihasilkan oleh ilmuwan agar menjadi dasar pengambilan kebijakan nasional dan global oleh para politisi.
“Negosiasi global dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim tidak akan bisa menjadi aksi nyata di tingkat parties (atau negara-negara yang meratifikasi Paris Agreement) jika para politisi tidak pernah diberikan angka-angka yang menunjukkan seberapa parahnya kondisi ekosistem pesisir dan laut saat ini,” tutur Susi.
Untuk itu, kata Susi, peran ilmuwan sangat penting dalam memberikan data dan fakta tentang kondisi lingkungan laut saat ini agar para politisi bisa membuat kebijakan yang lebih ramah lingkungan. Hal ini kemudian juga diulang kembali oleh pembicara lainnya dari Australia dan Sekretaris Eksekutif IOC-Unesco Vladimir Ryarubin.
Susi juga menyoroti bahwa aktivitas-aktivitas yang dilakukan di laut memiliki keterkaitan satu dengan yang lain dalam memperkuat atau mengurangi ketahan lingkungan laut terkait dampak perubahan iklim.
“Kami berupaya untuk terus memulihkan hutan mangrove dan ekosistem pantai dengan metode yang lebih bersahabat dengan alam,” tandas Susi.(chi/jpnn)
Peran ilmuwan sangat penting dalam memberikan data dan fakta tentang kondisi lingkungan laut saat ini agar para politisi bisa membuat kebijakan yang lebih ramah
Redaktur & Reporter : Yessy
- Indonesia Tunda Komitmen Iklim di COP 29 Azerbaijan, Aktivis Lingkungan Bereaksi
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- APP Group Tegaskan Dukungan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan
- Pertamina Tegaskan Komitmen Transisi Energi Berkelanjutan Lewat ZRF Initiative
- Debat Kedua Pilgub Jateng, Andika Soroti Kerusakan Lingkungan
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29