Buah Dada Membesar, PNS Pajak Tuntut Pemerintah
jpnn.com - BAGI sejumlah perempuan, memiliki buah dada berukuran jumbo adalah anugerah. Tapi bagi sebagian yang lain, berpayudara gede adalah musibah. Salah satunya bagi seorang pegawai negeri sipil di Australia yang tak disebutkan namanya ini. PNS yang bekerja di kantor pajak Australia (ATO) di Canberra itu menghabiskan AUD 20 ribu atau setara dengan Rp 200 juta untuk mengecilkan “asetnya” itu.
Ternyata yang bikin orang geleng-geleng kepala bukan soal “kelebihan sangunya”, tapi karena dia menuntut agar pemerintah mengganti biaya operasi yang sudah dia keluarkan.
Kini tuntutan ganti rugi yang diajukan perempuan tersebut sudah disampaikan dalam Peradilan Administratif (AAT).
Di persidangan, dia mengaku payudaranya dulu tak terlalu besar. Namun setelah menderita sakit leher dan mendapat pengobatan, “barang berharganya” membesar. “Ukuran payudara saya tadinya DD lalu menjadi F,” kata perempuan itu seperti dilansir Australia Plus.
Nah, dia pun tak tahan dengan sakit bahu yang dirasakan semenjak buah dada itu membesar. "Makanya saya kecilkan lagi,” imbuhnya.
Beruntung para anggota AAT yang memeriksa kasus tersebut tak memenuhi tuntutannya. Mereka berpendapat, seharusnya perempuan itu tak mengoperasi payudaranya, karena bukan solusi terbaik. Seharusnya, dia berolahraga. Karenanya tuntutan sang pegawai pajak ditolak oleh AAT.
"Biaya untuk ahli diet, atau ke gym, akan jauh lebih sedikit daripada biaya operasi sekitar AUD 20 ribu untuk mengurangi ukuran payudara anda," kata anggota AAT Dr Marella Denovan.
Denovan juga mengungkap bahwa sebenarnya sang PNS telah lama berencana mengoperasi plastik untuk mengecilkan payudaranya. Selain itu, di saat yang sama, dia juga mengoperasi bagian tubuhnya yang lainnya.
BAGI sejumlah perempuan, memiliki buah dada berukuran jumbo adalah anugerah. Tapi bagi sebagian yang lain, berpayudara gede adalah musibah. Salah
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer