Buah yang Tidak Hanya Berputar di Wacana
Senin, 17 Juni 2013 – 01:01 WIB
Berbeda dengan program sapi-sawit, kebijakan baru BUMN ini sama sekali tidak menjadi beban bagi PTPN VIII. "Ini momentum yang sangat menguntungkan kami," ujar Ir Dadi Sunardi, direktur utama PTPN VIII. "Dulu kebun karet baru menghasilkan setelah enam tahun. Sekarang sudah ada uang masuk pada bulan ke-8," tambahnya. "Dulu sela-sela pohon karet itu memakan biaya untuk pengaturan rumputnya. Kini sela-sela karet itu menghasilkan," katanya lagi.
Meski saya hanya mengharuskan menanam buah tropik di Jabar, Dirut PTPN XII Jawa Timur Ir Irwan Basri punya inisiatif sendiri. Irwan ingin menjemput bola. Irwan juga sudah menanam buah tropik di Banyuwangi. Pisangnya yang sudah 700 ha juga sudah panen. Bahkan, PTPN XII juga menanam buah macadamia yang enak itu.
Saya memang sempat terkesan dengan macadamia di Thailand. Kini saya bisa tidak hanya memuji Thailand. Kita juga mulai menghasilkan macadamia sendiri seluas 170 ha.
Tentu saya memuji langkah proaktif PTPN XII di Banyuwangi itu. Sebenarnya PTPN XII hanya diwajibkan mengembangkan dua hal: menanam sorgum besar-besaran dan membangun pabrik gula baru yang serbamodern dan seratus persen made in Indonesia. Ternyata PTPN XII sudah menanam sorgum seluas 1.500 hektare dan siap panen. Info ini sekaligus untuk menjawab pertanyaan penulis artikel di sebuah harian di Jakarta yang mengira soal sorgum baru muter-muter sebagai wacana.
MINGGU pagi kemarin seluruh direksi dan komisaris PT Perkebunan Nusantara VIII berkumpul di Kebun Jalupang, Subang, Jawa Barat. Bersama mereka saya
BERITA TERKAIT