Buah yang Tidak Hanya Berputar di Wacana
Senin, 17 Juni 2013 – 01:01 WIB
Pembudidayaan bibit baru ini sama artinya dengan meningkatkan pendapatan warga Wonogiri empat kali lipat. Wonogiri memang akan tetap dikenal sebagai Kabupaten Singkong, namun bukan lagi singkong yang kurus dengan hasil yang hanya 1,5 kg per batang.
Saya mengajak para Dirut pabrik pupuk BUMN, termasuk Dirut Holding Company PT Pupuk Indonesia Arifin Tasrif. Saya minta program itu didukung dengan penyediaan pupuk yang cocok untuk singkong. Tahun lalu saya juga minta pabrik pupuk BUMN membantu kesulitan petani tembakau di Jember. Mereka harus membeli pupuk dari Eropa yang mahal. Kini BUMN sudah memproduksi pupuk untuk tembakau.
Tentu menemukan pupuk untuk singkong lebih mendesak. Setidaknya bisa ikut meringankan program bupati Wonogiri yang kini lagi pusing dengan urusan politik. Bupati lagi diinterpelasi DPRD-nya. Penyebabnya: jumlah penduduk Wonogiri turun 200.000 jiwa, menjadi tinggal kira-kira 800.000 jiwa. Lantaran jumlah penduduknya tidak lagi mencapai satu juta jiwa, harus ada pengurangan jumlah anggota DPRD.
Menurut UU, kabupaten yang penduduknya lebih dari satu juta anggota DPRD-nya 50 orang. Kurang satu juta hanya 45 orang. Nah, Bupati Wonogiri dianggap sebagai penyebab berkurangnya jumlah anggota DPRD di sana. Berkurangnya jumlah anggota DPRD rupanya tidak memuaskan, meski jumlah produksi singkongnya akan bertambah. (*)
MINGGU pagi kemarin seluruh direksi dan komisaris PT Perkebunan Nusantara VIII berkumpul di Kebun Jalupang, Subang, Jawa Barat. Bersama mereka saya
BERITA TERKAIT