Buang Puntung Rokok Sembarangan Didenda
Selasa, 14 Juni 2011 – 01:10 WIB
Dia mengaku tidak tahu kalau ternyata membuang puntung rokok sembarangan juga termasuk pelanggaran. Pria yang mengaku hendak pulang kampung ke Medan itu mengaku selama ini hanya tahu OYK bagi yang tidak ber-KTP DKI. ”Saya terus terang tidak tahu ada aturan seperti ini di Jakarta. Kalau Cuma KTP DKI saya sih punya,” paparnya.
Dia lantas digiring ke tenda yang dipersiapkan untuk didata dan menunggu mengikuti sidang tipiring. Puntung rokok dijadikan barang bukti persidangan. Pembuang sampah sembarangan lain yang tertangkap basah petugas juga disidang dengan barang buktinya masing-masing.
Kasudin Kebersihan Jakarta Barat Wahyu Pudjiastuti mengungkapkan, dasar kegiatan OYK tersebut yaitu Perda no 5 tahun 1988 dan Perda no 1 tahun 2001 tentang Kebersihan. Menurutnya, dengan sanksi dari Perda no 5 tahun 1988 berupa kurungan maksimal tiga bulan atau denda Rp 50 ribu, terlalu ringan. Berbeda dengan sanksi yang ditetapkan Perda no 1 tahun 2001 berupa kurungan maksimal tiga bulan atau denda Rp 5 juta.
Wahyu mengungkapkan, sasaran OYK dipilih terminal karena merupakan salah satu tempat persinggahan masyarakat dari segala penjuru. Sedangkan tingkat kesadaran masyarakatnya masih sangat minim untuk membuang sampah pada tempatnya di terminnal. ”Jangan heran kalau umumnya terminal sangat kotor oleh sampah. Makanya untuk meminimalisasi joroknya terminal maka kami lakukan OYK ini,” ungkapnya.
RATUSAN orang yang suka membuang puntung rokok sembarangan ditertibkan aparat di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, kemarin. Petugas yang berasal
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS