Buat Bom Roket Incar Istana-Mabes
Skenario Kelompok Pepi setelah Meneror Gereja
Senin, 25 April 2011 – 05:42 WIB
"Keluarga sedang mempersiapkan surat kuasa dan akan segera ditandatangani. Mereka hanya ingin tahu keberadaan IF, apakah benar di kantor polisi atau tidak," ujar Ferry Juan yang dihubungi kemarin. Dalam pertemuan itu dijelaskan bahwa keluarga ingin mengetahui keberadaan IF. Dari keterangan keluarga, IF dibawa sembilan petugas berpakaian preman sekitar pukul 22.30 WIB, pada Kamis 22 April 2011. "Keluarga bingung IF dibawa ke mana. Mereka perlu tahu kondisinya," ujarnya.
Menurutnya, langkah pertama untuk memuaskan hati keluarga adalah dengan mendatangi Mabes Polri. Hal itu akan dilakukan Sabtu malam, 23 April 2011, setelah surat kuasa diterima. "Bila benar dibawa Densus, kita akan menghormati hak yang berwenang. Patuh pada kewenangan dan aturan 7 x 24 jam pelaku dugaan teror tidak dapat ditemui. Tapi kenapa polisi juga sudah memberikan keterangan sebagai tersangka terhadap IF. Ini yang membingungkan,"ujarnya lagi.
Hingga kini pihak Global TV juga belum bisa memberi kepastian untuk bantuan hukum kepada IF. "Belum tahu, karena kita belum bisa pastikan. Karena akan ada banyak kemungkinan terjadi. Kita menyerahkan ini pada kepolisian. Kita sangat tunduk pada hukum yang berlaku,"ujar News Director Global TV, Arya Mahendra Sinulingga.
Di bagian lain, penyidik Densus 88 Polda Jawa Barat kemarin menggeledah rumah di Jalan Suratno No. 11 RT 01/01 Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Garis polisi dipasang di sisi kiri dan kanan jalan, sehingga area rumah pun tertutup bagi warga.
JAKARTA - Pepi Fernando, sutradara film dokumenter yang diduga jadi otak teror bom buku dan rencana pengeboman gereja, ternyata sudah mengincar
BERITA TERKAIT
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak