Buat Penyebar Hoaks Vaksin Anak, Ada Peringatan nih dari Satgas Covid-19!
jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 mengharapkan orang tua untuk tidak terpengaruh berita bohong atau hoaks mengenai vaksin anak 6-11 tahun.
Satgas juga meminta penyebar hoaks berhenti melakukan aksinya sebelum terjerat hukum.
"Mohon siapa pun untuk tidak membuat konten informasi yang salah dan tidak berbasis fakta, serta data ilmiah dari sumber terpercaya," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito melalui akun Sekretariat Presiden di YouTube, Kamis (33/12).
Wiku juga mendorong masyarakat untuk cerdas dengan tidak menyebarluaskan berita bohong atau hoaks.
Seperti video hoaks terkait vaksin anak 6-11 tahun, yang menyatakan anak-anak dimanfaatkan sebagai kelinci percobaan vaksin.
Wiku menegaskan video itu hoaks. Dia menyarankan masyarakat dalam menerima informasi selektif dan mencermatinya berdasarkan fakta-fakta atau kajian berbasis ilmiah yang ada.
Sebagai contoh, terkait vaksin anak usia 6-11 tahun, terdapat fakta-fakta yang dapat dicermati.
Pertama, vaksin jenis Sinovac baik yang langsung diproduksi China atau Coronavac maupun yang diolah oleh Biofarma telah mendapatkan persetujuan penggunaan pada masa darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA), serta penerbitan nomor izin edar dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).
Satgas Penanganan Covid-19 memberikan peringatan terhadap penyebar hoaks vaksin anak. Satgas mengajak masyarakat untuk cerdas.
- KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini
- Kapan Seorang Anak Mulai Memiliki Cita-Cita?
- Hari Kesehatan Nasional, Srikandi Movement PLN Tingkatkan Kepedulian Kesehatan Ibu & Anak
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Penderita Diabetes Wajib Tahu Alternatif Diet Sehat dari Jagung dan Singkong
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030