Buaya Nyasar Hebohkan Pengunjung Pantai
jpnn.com - BATAM - Pantai Melayu di Jembatan 5 Barelang (Batam-Rempang-Galang), Kepulauan Riau (Kepri), Minggu sore (29/9) mendadak heboh. Gara-garanya, seekor buaya sepanjang empat meter terlihat di perairan tersebut. Ratusan pengunjung Pantai Melayu langsung berhamburan menyelamatkan diri.
Buaya itu dilihat Sudirman, warga setempat, di hutan bakau di sungai kecil dekat Pantai Melayu, Pulau Galang. Begitu mendengar kabar kehadiran buaya, warga yang lain langsung berdatangan ke sekitar hutan bakau.
Mereka berusaha menangkap reptil itu karena khawatir kehadirannya mengancam keselamatan pengunjung Pantai Melayu. "Tampaknya, buaya itu lepas dari penangkaran," kata Munir, salah seorang warga setempat.
Mereka akhirnya berhasil menjinakkan buaya tersebut dengan mengikat moncongnya. Buaya jantan yang diduga mencari pasangannya itu lantas digotong ke lapangan yang tidak jauh dari Pantai Melayu. Seolah mendapat tontonan gratis, ratusan pengunjung pun berdatangan ke lapangan tersebut.
Tidak lama kemudian, seorang lelaki bernama Ulu Buton datang ke lokasi dan mengklaim bahwa buaya itu miliknya. "Dia bilang, buaya tersebut miliknya. Ya sudah kami lepaskan. Tapi, kami minta buaya itu dijaga baik-baik, jangan sampai lepas lagi dan membahayakan pengunjung pantai," ucap Munir.
Menurut Sudirman, buaya itu tidak mengganggu warga. Ia hanya bersembunyi di hutan bakau. "Kata pemiliknya, buaya itu sudah seminggu hilang. Syukur buaya tersebut tidak mengganggu pengunjung, terutama anak-anak yang berenang di pantai," tuturnya. (thr/JPNN)
BATAM - Pantai Melayu di Jembatan 5 Barelang (Batam-Rempang-Galang), Kepulauan Riau (Kepri), Minggu sore (29/9) mendadak heboh. Gara-garanya, seekor
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jasad Korban Pendaki yang Meninggal di Puncak Gunung Dempo Berhasil Dievakuasi
- Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap I Kota Bengkulu Ditunda, Achrawi Beri Penjelasan
- Penerbangan Internasional di Bandara SMB II Palembang Akan Kembali Dibuka
- Kelulusan 3 Peserta PPPK 2024 Dibatalkan, Ini Sebabnya
- Diduga Hipotermia, Pendaki Asal Bengkulu Meninggal di Puncak Gunung Dempo
- Diduga Hipotermia, Seorang Pendaki Tewas di Gunung Dempo