Bubarkan Pemerintah dan Tangkap Legislator, Presiden Tunisia Berjanji Tak Akan Jadi Diktator
Peradilan militer mengatakan Ayari telah ditahan berdasarkan keputusan pengadilan tiga tahun lalu dalam kasus pencemaran nama baik tentara.
Saied pada Minggu mencabut kekebalan para anggota parlemen yang membuat mereka bisa ditangkap.
Anggota parlemen lainnya, Maher Zid dari partai Muslim Karama yang konservatif, ditahan pada Jumat malam, menurut pengacaranya.
Zid dipenjara dua tahun pada 2018 karena menyerang pribadi orang di media sosial dan menghina presiden saat itu.
Pada Senin, Ennahda, partai terbesar di parlemen yang berhaluan Islam moderat, melakukan aksi duduk di luar parlemen setelah mereka dikepung tentara.
Ratusan pendukung Ennahda dan Saied terlibat bentrokan, beberapa saling melemparkan batu dan botol.
Peradilan mengatakan mereka telah memulai penyelidikan terhadap empat orang dari Ennahda karena "mencoba melakukan tindak kekerasan" selama aksi protes.
Dari keempat orang itu, seorang di antaranya merupakan anggota dewan partai dan dua lainnya memiliki hubungan dengan pemimpin partai.
Presiden Tunisia Kais Saied tetap bersikeras bahwa dirinya tidak berniat jadi diktator meski semua tindakannya sejauh ini mengatakan sebaliknya
- Terima Kunjungan Utusan Partai Nahdhoh Tunisia, Sultan: Lembaga Parlemen Adalah Roh Demokrasi
- Di Tunisia, Dubes Zuhairi Sebut Perjuangan RI Tanpa Henti untuk Kemerdekaan Palestina
- Argentina & Slovenia Petik Kemenangan Perdana di Road to Paris
- Ikhtiar Dubes Zuhairi agar Mahasiswa Indonesia Pahami Geopolitik Secara Langsung
- Prajurit TNI AL Gelar Pementasan Seni dan Budaya Indonesia di Afrika
- Memampukan Sistem Hukum Ketatanegaraan Mengelola Beragam Krisis