Budaya Kekerasan di Penjara Sudah Terpelihara
Sabtu, 13 Juli 2013 – 15:44 WIB

Budaya Kekerasan di Penjara Sudah Terpelihara
JAKARTA - Sudah bukan rahasia umum lagi penjara diidentikkan dengan budaya kekerasan. Baik yang dilakukan oleh petugas lapas pada napi, maupun antarnapi. Budaya penjara (prison culture) ini pun dianggap sebagai salah satu alasan dominan yang memicu kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Kamis lalu. Indra menyatakan permasalahan soal kerusuhan lapas harus berkaca pada kenyataan. Selama ini, tuturnya, napi cenderung dapat perlakuan yang tidak manusiawi. Indra sangsi jika di penjara para narapidana mendapat perlakuan rehabilitasi dan kemanusiaan.
Hal ini diungkapkan oleh pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amril dalam diskusi "Gelap Mata di Tanjung Gusta" di Jakarta Pusat, Sabtu, (13/7).
"Budaya kekerasan memang dipelihara dan tinggal menunggu waktu buat dilepaskan dalam bentuk kemarahan atau kekacauan. Potensi konflik, kekerasan, dan perilaku agresif makin subur di penjara," kata Indra.
Baca Juga:
JAKARTA - Sudah bukan rahasia umum lagi penjara diidentikkan dengan budaya kekerasan. Baik yang dilakukan oleh petugas lapas pada napi, maupun antarnapi.
BERITA TERKAIT
- Boni Hargens Kagumi Kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
- Beri Layanan Terbaik, ASABRI Kunjungi Penerima Pensiunan
- Tanggapi Tagar #KaburAjaDulu, Boni Hargens: Prabowo-Gibran Sangat Menghargai Kritik
- Bantah Suap Hakim, Pengacara Ronald Tannur Minta Maaf kepada Heru Hanindyo
- Prabowo & Gibran Kompak Hadir Penutupan Kongres Demokrat, Lagu Kamu Ngga Sendirian Berkumandang
- Ratusan Kader Demokrat Sambut Kehadiran Mbak Puan & Bambang Pacul di Penutupan Kongres ke VI