Budaya Pelecehan Seksual Terungkap di James Cook University
Budaya perilaku predator, pelecehan dan budaya menutupi ditemukan di kampus James Cook University (JCU) di Queensland Utara, Australia.
Demikian terungkap dalam laporan penyelidikan pelecehan seksual di kampus JCU di Townsville dan Cairns. Penyelidikan dilakukan oleh mantan komisaris diskriminasi seksual Elizabeth Broderick, menyertakan bukti dari 145 orang dan tanggapan dari 833 mahasiswa JCU yang berpartisipasi dalam survei mengenai kekerasan seksual di kampus.
Seorang korban mengaku diminta oleh seorang koordinator universitas untuk berbicara dengan pelaku guna "memastikan bahwa hal itu merupakan perkosaan", sementara yang lain mengatakan bahwa mereka telah diintimidasi untuk diam.
"Tanggapan dekan kami... kepada kami saat kami mengajukan hal ini sepertinya sebaiknya didiamkan," katanya.
"Mereka prinsipnya menekan untuk tutup mulut," kata seorang mahasiswi.
Seorang mahasiswi lain yang mengaku direkam tanpa sepengetahuannya dalam sebuah ritual kampus yang dikenal sebagai "quad cricket".
"Mahasiswi punya dua pilihan: mereka bisa berkeliling sebagai gadis bikini dan menyajikan sandwich dan bir kepada mahasiswa, atau mereka bisa melakukan apa yang disebut tarian pelacur dan mereka menari dengan mengenakan pakaian dalam saja," kata seorang mahasiswi.
Rektor UJC Profesor Sandra Harding mengatakan bahwa universitas tersebut akan menerapkan semua rekomendasi laporan dari Broderick.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat