Budayakan 'Nyunda' Dengan Iket

Budayakan 'Nyunda' Dengan Iket
Budayakan 'Nyunda' Dengan Iket
PANGANDARAN – Semakin minimnya orang Sunda dalam menggunakan pakaian tradisional menjadi perhatian tersendiri bagi pelaku wisata di Pangandaran saat ini. Mereka kini mulai kembali tergerak untuk melestarikan gaya “nyunda” dengan mengenakan atribut iket (ikat) kepala dan pakaian pangsi disaat kegiatan-kegiatan tertentu.

Hal ini pun diterapkan dalam kegiatan hajat laut yang digagas Paguyuban Hanjatan Perahu Asri Bahari dan Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Pangandaran, kemarin.

Panitia menyarankan kepada tamu undangan dan warga yang hadir untuk mengenakan pakaian tradisional. Seperti diungkapkan penggagas kegiatan hajat laut ysekaligus Korbid Seni Budaya dan evet Pariwisata Kompepar Pangandaran Edi Rusmiadi kepada Radar.

“Kami tergugah untuk mensosialisasikan pakaian adat Sunda, karena itu di kegiatan hajat laut ini kami juga melakukan kampanye pemakaian iket dan pakaian pangsi,” tuturnya.

PANGANDARAN – Semakin minimnya orang Sunda dalam menggunakan pakaian tradisional menjadi perhatian tersendiri bagi pelaku wisata di Pangandaran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News