Budayakan 'Nyunda' Dengan Iket
Sabtu, 08 Desember 2012 – 10:04 WIB
PANGANDARAN – Semakin minimnya orang Sunda dalam menggunakan pakaian tradisional menjadi perhatian tersendiri bagi pelaku wisata di Pangandaran saat ini. Mereka kini mulai kembali tergerak untuk melestarikan gaya “nyunda” dengan mengenakan atribut iket (ikat) kepala dan pakaian pangsi disaat kegiatan-kegiatan tertentu.
Hal ini pun diterapkan dalam kegiatan hajat laut yang digagas Paguyuban Hanjatan Perahu Asri Bahari dan Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Pangandaran, kemarin.
Panitia menyarankan kepada tamu undangan dan warga yang hadir untuk mengenakan pakaian tradisional. Seperti diungkapkan penggagas kegiatan hajat laut ysekaligus Korbid Seni Budaya dan evet Pariwisata Kompepar Pangandaran Edi Rusmiadi kepada Radar.
“Kami tergugah untuk mensosialisasikan pakaian adat Sunda, karena itu di kegiatan hajat laut ini kami juga melakukan kampanye pemakaian iket dan pakaian pangsi,” tuturnya.
PANGANDARAN – Semakin minimnya orang Sunda dalam menggunakan pakaian tradisional menjadi perhatian tersendiri bagi pelaku wisata di Pangandaran
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Malang Menggagalkan Pengiriman 414.920 Batang Rokok Ilegal
- Puskesmas Jomin Terima Ambulans Modern dari Peruri
- Edarkan Narkoba di Muara Enim, Pria Ini Akhirnya Ditangkap
- Farhan Upayakan Penerbangan Komersil Bandara Husein Sastranegara Aktif Lagi
- Pak Ihsan Menyinggung Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Minta Tambahan Anggaran
- Prabowo Luncurkan Makan Bergizi Gratis, Pedagang Kantin Sekolah Menangis