Budi Arie Didesak Mundur Karena Serangan Ransomware, Projo Bela Mati-matian
jpnn.com, JAKARTA - Relawan Pro Joko Widodo (Projo) menanggapi desakan sejumlah pihak kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), atau Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi untuk mundur dari jabatan.
Permintaan mundur itu sebagai pertanggungjawaban atas serangan ransomware, yang menimpa Pusat Data Nasional (PDN) Sementara.
Bendahara Umum Projo Panel Barus mengatakan bahwa pihaknya tak setuju dengan desakan tersebut.
Projo menilai Budi Arie saat ini sedang berupaya berperang terhadap judi online, dan bersamaan juga terjadi serangan siber.
“Logika sederhananya kalau saya diminta oleh presiden untuk memimpin pertempuran, masa di saat serangan terjadi masa disuruh kabur? Gitu loh logikanya,” ucap Panel di DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (28/6).
Menurut Panel, tidak logis bila pusat data negara sedang diserang, tetapi menteri yang memimpin disuruh untuk turun.
Seharusnya, kata dia, seorang komandan mesti teguh menghadapi serangan yang terjadi.
“Masa iya kabur dari medan tempur? Logisnya seperti itu,” tutur dia.
Projo menanggapi desakan kepada Menkominfo Budi Arie Setiadi untuk mundur dari jabatan
- Menkominfo: AI Membantu UMKM di Berbagai Tahap
- Menteri Ini Sebut Banyak Partai yang Mau Menampung Jokowi Setelah Dipecat PDIP
- ProJo Masih Yakin Banget Pilkada Jakarta 2024 Bakal Dua Putaran
- Anggap Pernyataan Budi Arie Hoaks, Tim Pemenangan Pram-Doel Layangkan Somasi
- Kejagung Beri Penjelasan Soal Video Viral Terkait Stafsus Budi Arie
- Budi Arie Dituding Pro-Judi Online, Sekjen Projo: Tuduhan Jahat dan Keji