Budi Gunawan, Sufmi Dasco, dan Sketsa Rekonsiliasi Nasional Prabowo-Megawati

Budi Gunawan, Sufmi Dasco, dan Sketsa Rekonsiliasi Nasional Prabowo-Megawati
Prabowo Subianto bertemu dengan Megawati Soekarnoputri. Foto: X/@bang_dasco - Antara

jpnn.com, JAKARTA - Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat Idulfitri menjadi momen penting dalam perjalanan kebangsaan Indonesia.

Pengamat intelijen dan geopolitik Amir Hamzah menilai pertemuan tersebut mencerminkan kesadaran bersama untuk membangun kekuatan nasional dalam menghadapi dinamika pengelolaan negara yang kian kompleks.

Menurut Amir, Indonesia tengah berada di titik persimpangan sejarah yang memerlukan konsolidasi kekuatan nasional.

“Kita sedang menghadapi tantangan global yang tidak ringan—geopolitik kawasan yang memanas, tekanan ekonomi global, transformasi teknologi, hingga ancaman disintegrasi sosial akibat polarisasi politik. Dalam kondisi seperti ini, kekuatan nasional menjadi kebutuhan mendesak,” ujar Amir, Jumat (11/4).

Pertemuan Prabowo dan Megawati yang terjadi di momen Lebaran bukanlah peristiwa biasa. Menurut Amir, ini adalah simbol dari konsolidasi kekuatan nasional di atas kepentingan golongan dan ego politik.

“Pertemuan itu menyampaikan pesan mendalam bahwa untuk membangun bangsa, kita harus menurunkan arogansi dan membuka ruang dialog lintas kubu. Lebaran adalah momentum yang tepat karena semangat silaturahmi dan saling memaafkan mendominasi ruang publik,” lanjut Amir.

Dia menekankan bahwa dalam konteks geopolitik, negara-negara besar pun tengah menyatukan kekuatan internal mereka untuk menghadapi tantangan eksternal.

Indonesia sebagai negara dengan kekayaan geopolitik luar biasa, harus melakukan hal serupa.

Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi momen penting dalam perjalanan kebangsaan Indonesia.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News